"Hanya apa?"
Aku mulai merasa mencintaimu"
 "Apa aku tidak salah dengar, baru beberapa jam yang lalu kita kenal. Secepat itu kamu mengatakannya? Bukankah itu hanya perasaan semata saja atau mungkin kamu memang sudah sering mengatakan hal semacam ini kepada wanita-wanita lain, atau kamu..."
"Stop! Aku bukan lelaki seperti yang kamu katakan barusan. Aku hanya tidak tahu apa yang telah terjadi pada perasaanku. Sejak bertemu di toko buku tadi siang, di sepanjang jalan pulang entah mengapa wajahmu yang selalu terbayang di benakku, tadi juga aku sengaja melewati toko buku itu, untuk memastikan kamu sudah pulang atau tidak dan tanpa sengaja tadi aku melihat kamu terjatuh.Â
Dari situ ada niatku untuk menolongmu, sejak tadi aku merasa aku mulai tertarik kepadamu, entah itu datang darimana aku pun tidak tahu, yang pasti aku merasa perasaan itu mulai tumbuh di hatiku. Maaf kalau kata-kata yang kuucapkan tadi membuatmu terganggu"
Aku hanya diam saja mendengar penjelasannya tadi, aku bingung dengan apa yang harus ku katakan. Dia pun kembali menghidupkan mesin mobilnya dan kemudian menyetirnya. Di sepanjang jalan di dalam mobil, suasana hening, kami berdua diam sibuk dengan pikiran masing-masing.
"Kita sudah hampir sampai, rumahmu di sebelah mana?"
 "Rumahku berada di pinggir jalan sana"
Sesampainya di depan rumahku, Robert membukakan pintu mobilnya untukku dan kembali membungkukan badannya untuk mengendongku
 "Kok melamun, ayo aku gendong"
"Nggak usah repot-repot lagi, kayaknya aku udah bisa kok jalan sendiri"