Mohon tunggu...
Waidjie S.
Waidjie S. Mohon Tunggu... -

Mengarang cerita fiksi di setitiktintawaidjie.blogspot.co.id

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

do re mi 1: Bab 4 Ombak Laut

26 Maret 2017   19:32 Diperbarui: 26 Maret 2017   19:41 284
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Hanya pagar yang memisahkan antar kedua sekolah itu. Perbedaan yang jomplang. Satu sekolah berfasilitas mumpuni, satu sekolah yang beranjak merangkak di angkatan tahun ke-V.

“Aduh… sorry, sorry!”

Rara berhadapan dengan sosok tinggi. Rambut tengahnya disisir ke atas, lalu ujung rambut digelung ke dalam. Poni yang menjulang tinggi dengan sedikit sentuhan wax atau pengeras rambut beri kesan kering dan membuat tahan lama berdiri. Gaya rambut ini tampak keren.

Para punggawa sekolah menjulukinya rambut ombak laut. Karena mirip ombak laut hanya arus ombak yang berlawanan arah. Ujung rambutnya sengaja dibikin melengkung dikit ke bawah. Dia selalu menjaga rambut 'ombak'nya tetap kering nan menjulang. Layaknya menjaga akan ketenaran dirinya sebagai idola para remaja yang selalu terpatri di hati.

“Aku gak sengaja.” Rara mendongak ke atas. Orang itu menjulang tinggi. Mungkin ada sekitar 180-185 cm. Memegang botol plastik berisi air mineral. Keringat bercucur di keningnya.

Rara tersentak setengah mati. Detak jantungnya seakan berhenti untuk seperkian detik.

Cowok itu dengan mantap melayangkan tangan ke arah pipi Rara. Rara menutup mata. Tangan itu tak juga mendarat. Kapan mendaratnya? Dia buka lebar kelopak matanya. Rupanya tangan tersebut merapikan rambut depannya yang berdiri rapi, menggulung seperti ombak di laut. Basah oleh air keringat di rambut.

Pemilik alis tebal itu berkata, “Sengaja juga gak apa-apa.” Suara dia tegas namun tersirat nada lembut.

“Hah.”

Di belakang Rara, Lolie mencengkeram tangan Rara. Sedang Miranda tetap tenang. Mereka berhasil lolos dari desakan siswa yang datang dan keluar dari kantin.

Kemudian cowok itu melangkah menjauh dengan meninggalkan ucapan terakhir, “Bye, cantik!”

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun