“Ini tugasmu, Revirzha Hamdani!”
“Aku tahu. Apa yang perlu kubantu?”
“Kau seharusnya datang dari tadi.” Rara memasang muka ngambek, “Sudah selesai.”
Revi terdiam. Melihat Rara masuk ke kelas. Membanting sapu ke pojok pintu. Habis itu pergi ke toilet.
Musik senam mulai mengudara. Petugas senam mengecek mic-nya. Murid-murid menghambur penuhi lapangan.
“Siapa sih yang nutup pintu?” Rara buka daun pintu sebelah. Dia siap sedia dengan pakai baju olahraga dari rumah.
Krekk.
“Hoooii...” teriak seseorang. Suara cowok.
Bruk. Nampaknya seseorang jatuh ke lantai. Sebelumnya dia terhantuk meja.
“Kau kok jijay, Re!”
Revi berusaha bangkit berdiri dengan menopang tangan ke meja, “Kau nga-getin aku, Ra…” desis Revi. Meringis kesakitan di bokongnya.