Mohon tunggu...
Wahyudi Nugroho
Wahyudi Nugroho Mohon Tunggu... Freelancer - Mantan MC Jawa. Cita-cita ingin jadi penulis

Saya suka menulis, dengarkan gending Jawa, sambil ngopi.

Selanjutnya

Tutup

Cerbung

Bab 64. Pertempuran Segitiga

27 Januari 2025   19:19 Diperbarui: 27 Januari 2025   19:19 48
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Namun tiba-tiba pemimpin pengawal itu sedikit terkejut menyaksikan kelebat seseorang yang bersenjata sepasang pedang dengan gerak yang gesit cepat dan kuat ambyur kedalam gelanggang.

Tanpa ragu-ragu orang itu menyerang anggota gerombolan yang menghadangnya. Rupanya ia cepat paham membedakan lawan dan kawan. Semua orang yang terbalut lehernya dengan secarik kain tak diserangnya, karena itu ciri anggota pengawal rombongan.

"Hebat gadis itu. Tentu ia seorang pendekar besar. Beruntunglah kita bersama-sama dengannya." Katanya lirih. 

Ketika ia menengok kearah  pemuda yang semula berdiri di sampingnya, ternyata pemuda itu telah melangkahkan kakinya mendekati pemimpin gerombolan yang datang dari timur.

"Pemuda itupun pasti seorang pendekar. Tanpa senjata ia mendekati gembong penyamun pendatang baru di hutan ini." Kata pemimpin pengawal.

"Jika demikian kita serang bersama Demalung saja Kang." Kata anak buahnya.

"Baik. Siapkan senjata dan hati kalian. Tidak mudah mengalahkan Demalung." Jawab sang pemimpin.

Merekapun lantas bergerak mendekati lelaki kekar berpakaian serba hitam dan bertopeng babi hutan yang tengah berdiri menyaksikan pertempuran itu.

Demalung tertawa terbahak-bahak saat menyadari enam orang melingkari dirinya dengan senjata pedang di  tangan.

"Sudahkah kalian rela ditinggal nyawa kalian. Pedang-pedang kalian tak berarti bagiku. Hanya dengan diam saja kalian tak akan bisa melukaiku."katanya sembari mengeluarkan gelang besi dari saku celananya.

"Majulah. Siapa yang ingin lebih dahulu pergi ke alam maut." Kata lelaki bertopeng itu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerbung Selengkapnya
Lihat Cerbung Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun