"Benar putri, nanti saja jika putri sudah cukup besar, aku akan sering datang untuk melatih putri." Jawab Sekar Arum.
"Janji ?" Tanyanya
"Ya putri aku berjanji." Jawab Sekar Arum.
Dalam kesempatan itu Sekar Arum segera memberitahukan bahwa dia dan Sembada besok akan pulang ke kademangan Maja Dhuwur. Bertemu kembali dengan ayah bundanya dan saudaranya Sekar Sari.Â
"Salamku untuk Paman Gajah Alit dan ibumu Sekar. Juga untuk kakakmu, ingin juga aku bertemu dengannya." Kata Galuh Sekar.
Saat hendak pulang Gusti Ayu Galuh Sekar memberi dua buah kotak kecil terbuat dari kayu cendana kepada Sekar Arum. Gadis itu menerimanya dengan tangan agak gemetar.
"Hadiahku untukmu dan kakakmu. Kenakan kelak saat kalian menikah." Kata Gusti Ayu Galuh Sekar.
"Terima kasih Gusti Ayu." Katanya pelan.
Sekar Arum segera bergegas kembali ke barak prajurit. Â Sepasang mata selalu mengawasinya sejak gadis itu keluar dari keputren. Detak jantung lelaki itu berdegup memandang tubuh wanita putri tumenggung itu.
"Sebentar lagi ia jadi milikku." katanya dalam hati.
Sekar terus melangkah menuju ruang pimpinan prajurit. Sembada dan senopati masih berbincang di sana. Keduanya melihat dua kotak kecil berbau wangi di tangan gadis itu.