Mohon tunggu...
Wahyudi Nugroho
Wahyudi Nugroho Mohon Tunggu... Freelancer - Mantan MC Jawa. Cita-cita ingin jadi penulis

Saya suka menulis, dengarkan gending Jawa, sambil ngopi.

Selanjutnya

Tutup

Cerbung Pilihan

Bab 49. Pesta Seribu Tumpeng

2 September 2024   11:50 Diperbarui: 3 September 2024   14:44 255
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar dok Antara

Sembadapun menyaksikan peristiwa mengharukan itu. Ia hanya terpaku melihat tiga wanita berangkulan. Selanjutnya Nyai Gajah Alit berjongkok dan merangkul kaki suaminya.

"Bunda, ingatkah bunda dengan Sembada. Anak dayang pamomongku di katumenggungan ?" Kata Sekar Arum.

"Tentu aku ingat. Tapi sejak sebelum perang anak itu telah diungsikan." Jawab Nyai Gajah Alit.

"Yah. Tapi sekarang ia di sini. Jadi anak angkat Mbok Darmi. Itulah orangnya Bunda." Kata Sekar Arum.

Wanita tua itu memandang seorang pemuda yang gagah dan tampan. Ia lantas menganggukkan kepalanya. Sembadapun mengangguk pula. Ia lantas melangkahkan kakinya mendekati wanita tua itu.

"Sungkem saya untuk Nyai." Katanya sambil melakukan sembah grana.

Wanita tua itu mendekat dan memegang pundak Sembada. Sambil tersenyum ia berkata.

"Kau sekarang tumbuh jadi pemuda yang gagah dan tampan." Mendengar pujian Nyai Gajah Alit Sembada hanya bisa menundukkan kepala.

Semua terharu menyaksikan pertemuan anggota keluarga yang sempat terpecah belah karena perang itu. Namun merekapun bersyukur, keluarga Ki Ageng Gajah Alit masih utuh. Banyak keluarga lain yang ditinggal keluarganya, sebagaimana Mbok Srikanthi, yang harus rela hidup sebatang kara karena suami dan anaknya ikut menjadi korban.

"Perang, membuat kawula hidup sengsara." Bisik Sembada. Pemuda itupun hingga kini belum tahu kabar tentang ibunya.

*******

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerbung Selengkapnya
Lihat Cerbung Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun