Mohon tunggu...
Wahyudi Nugroho
Wahyudi Nugroho Mohon Tunggu... Freelancer - Mantan MC Jawa. Cita-cita ingin jadi penulis

Saya suka menulis, dengarkan gending Jawa, sambil ngopi.

Selanjutnya

Tutup

Cerbung

Bab 45 Para Gembong Tewas

13 Agustus 2024   23:40 Diperbarui: 14 Agustus 2024   08:28 313
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Input sumber gambar dokpri

Tanpa ragu-ragu gadis itu mencabut kedua pedangnya. Ia tidak mau kulitnya terluka lagi, dan mengeluarkan darah. Siapa tahu cincin baja berrangkai itu diberi racun pada bagian ujungnya, tentu ia akan celaka dibuatnya.

Sejenak kemudian Sekar Arum meloncat menyerang Srigunting dengan sepasang pedangnya. Senjata itu menyambar-nyambar dengan cepat dan ganas. Tak sesaatpun Srigunting diberi kesempatan untuk membalas.

Namun semua mata yang menyaksikan pertempuran itu melihat, tusukan dan sabetan pedang Sekar Arum meski mengenai kulit lawannya, namun sama sekali tidak melukai kulit Srigunting. Pendekar dari gunung Kendeng itu memiliki ilmu kebal.

Tumbuh rasa kawatir dalam hati mereka yang melihatnya, akhir perang tanding itu nanti Sekar Arum yang bakal kalah. Namun meski gadis pendekar itu juga telah menyadari kehebatan musuhnya, sedikitpun ia tidak merasa gentar. Terus saja ia memainkan sepasang pedangnya sambil meloncat-loncat menghindari atau menyerang lawan.

Srigunting berusaha keras membalas semua serangan Sekar Arum. Namun ia tak mampu menandingi kecepatan gerak gadis itu. Dengan ilmu peringan tubuhnya ia dengan mudah melontarkan badannya kesana kemari dengan ringannya.

Akhirnya ia diam saja menunggu musuhnya mendekat. Ia tidak mempedulikan tajamnya kedua pedang lawannya. Berulang kali telah terbukti gadis itu tak mampu menembus ilmu kebalnya. Jika ia mendekat saat itulah ia akan membalas.

Menyadari keunggulannya itu Srigunting menjadi pongah. Ia menantang gadis itu untuk menusukkan pedang ke tubuhnya.

"Ayo pilihlah bagian tubuhku yang hendak kau tusuk dengan pedangmu. Sejengkalpun aku tak akan menghindar." Sumbarnya.

Sekar Arum telah bosan bermain-main dengan pendekar itu. Ia ingin mengakhiri pertempuran. Segera ia putar sepasang pedangnya dengan cepat. Getaran gaib Aji Garuda saktinya bangkit, dan mengalir deras ke seluruh tubuhnya. Ia pusatkan getaran itu menuju kedua tangannya. Setelah mencapai puncak gadis itu berteriak sambil meloncat menusukkan pedang di tangan kirinya.

Semua mata yang melihat terperangah hatinya. Ujung pedang itu ternyata mampu menembus dada Srigunting. Lelaki kekar berjambang lebat itu membeliakkan mata, hatinya tak yakin jika pedang gadis itu telah terbenam di dadanya.

Sekar Arum mencabut pedangnya, darah menyembur dari lubang di dada musuhnya. Srigunting sempoyongan ke belakang. Sebelum tubuhnya jatuh ke tanah Sekar Arum meloncat menyabetkan pedang kanannya ke arah leher dengan cepat dan keras.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerbung Selengkapnya
Lihat Cerbung Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun