Mohon tunggu...
Wahyudi Nugroho
Wahyudi Nugroho Mohon Tunggu... Freelancer - Mantan MC Jawa. Cita-cita ingin jadi penulis

Saya suka menulis, dengarkan gending Jawa, sambil ngopi.

Selanjutnya

Tutup

Cerbung

Bab 44. Pasukan Berkuda (Cersil STN)

7 Agustus 2024   19:04 Diperbarui: 7 Agustus 2024   20:29 141
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Sudah aku ketemukan di sini. Ternyata bandotku sedang bermain-main."

"Mana ?"

"Kau !! Kaulah Bandot itu. Bukankah kau yang suka bermain-main dengan kambing betina saat di hutan Lodhaya. Di sebuah kandang bernama Bangsal Madu Branta. Bersama Bandot-bandot lain sahabat tuan;  Singa Lodhaya, Kelabang Gede, Gagak Arga dan Bonge Kalungkung." Kata Sembada memancing kemarahan Gagak Arga.

"Setan alas. Bayi kemarin sore tak tahu diri. Apa pedulimu dengan kegemaranku ?" Jawab Sembada.

"Aku tidak peduli tuan. Bukankah memang begitu kelakuan bandot. Emmmbbbeeekkk, brueehh, brueehh." Ledek Sembada.

Gagak Arga melompat cepat menerjang Sembada dengan senjata pisau panjangnya. Namun Sembada waspada sejak awal, iapun melompat tinggi menghindarinya. Cambuknya bergerak menghantam punggung pendekar gunung Kawi itu.

Sebentar kemudian terjadilah pertempuran antara keduanya dengan sengit, keras dan cepat. Sepuluh prajurit yang semula mengeroyok Gagak Arga menyaksikan pertempuran itu dengan hati tercengang.

"Carilah lawan di medan. Biar bandot tua ini aku gembalakan." Kata Sembada. Cambuknya berulang kali meledak memekakkan telinga.

Gagak Arga dengan gencar menyerang Sembada dengan sabetan-sabetan pisau yang berbahaya. Sembada berlompatan menghindar sambil mengirim sengatan ujung cambuknya. Pendekar gunung Kawi itu sangat marah, segera ia tingkatkan ilmunya sampai puncak. Gerakannya semakin lincah gesit dan cepat. Seperti burung gagak jantan yang berlaga di udara.

Namun Sembada bukan pemuda yang baru belajar di sebuah padepokan. Tetapi ia telah menyerap semua jurus sakti di goa kitab ilmu. Di goa rahasia itu iapun telah menyadap aji jaya kawijayan tingkat tinggi, aji Tapak Naga Angkasa, sampai tuntas.

Jika ia menginginkan, getaran aji itu sewaktu-waktu bisa dibangkitkan. Getaran aneh berkekuatan gaib yang dahsyat tersebut akan mengalir kemanapun yang  ia kehendaki.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerbung Selengkapnya
Lihat Cerbung Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun