Mohon tunggu...
Wahyudi Nugroho
Wahyudi Nugroho Mohon Tunggu... Freelancer - Mantan MC Jawa. Cita-cita ingin jadi penulis

Saya suka menulis, dengarkan gending Jawa, sambil ngopi.

Selanjutnya

Tutup

Cerbung Pilihan

Bab. 36. Ular Raksasa (Cersil STN)

7 Juli 2024   20:27 Diperbarui: 8 Juli 2024   13:53 306
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Setan. Anak-anak demit kalian. Semoga mampus diterkam harimau." Umpat lelaki itu sambil merintih kesakitan. 

Tangan kirinya menekam  pinggang kanannya. Ia mengira tulang rusuknya pasti ada yang patah. Sementara tangan kanannya masih sengkleh, tak bisa digerakkan.

Sembada dan Sekar Arum terus memacu kudanya dengan cepat, menerobos gelapnya malam di tengah hutan yang hanya diterangi cahaya bintang-bintang. 

Sebentar saja mereka memacu kuda, terdengar ayam hutan bersautan seolah berlomba siapa yang lantang berkokok. Di timur sinar matahari telah tersangkut di pucuk gunung. Pagi datang saat mereka telah keluar dari lebatnya hutan.

Mereka menghentikan kuda. Memberi kesempatan pada hewan itu untuk merumput dan minum di sungai kecil pinggir jalan. Sembada dan Sekar Arum duduk bersandar pohon sambil menikmati indahnya pemandangan gunung Kelud yang tampak mempesona pada pagi hari itu.

Dalam angan Sembada, gunung yang masih aktif itu seperti raksasa yang sedang tidur. Sewaktu-waktu ia bisa bangun dan murka, dan memuntahkan lahar panas yang sangat berbahaya bagi kehidupan di sekitarnya. Binatang-binatang yang hidup di lereng gunung itu lebih dulu akan lari turun gunung ketika merasakan Eyang Kelud akan murka.

Kata sohibul hikayat, konon gunung itu terjadi karena adanya seorang putri yang telah ingkar terhadap janji. Siapa putri itu tak pernah dijelaskan oleh sang perawi kisah. 

Konon gadis putri raja yang cantik rupawan itu mendapat pinangan dari dua  raja raksasa, bernama Mahesa Asura dan Lembu Asura. 

Kedua raja raksasa itu memiliki kesaktian yang tinggi.  Tapi juga memiliki cacad yang sama pula. Kepala keduanya tidak seperti manusia, namun mirip hewan bertanduk, mahesa atau kerbau dan Lembu atau Sapi.

Sang putri rupawan tak berani menolak pinangan. Ia cari akal untuk terlepas dari keharusan jadi isteri salah satu raja raksasa itu. Maka ia punya satu permintaan. 

Ia akan menerima pinangan salah satu dari mereka jika ada yang mampu membuat sebuah sumur untuk sumber air minum warga dukuh Kelud yang sering dilanda kekeringan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerbung Selengkapnya
Lihat Cerbung Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun