"Kita pasti disuruh tidur satu kamar."
"Hahaha. Itulah yang aku harapkan."
"Huuuu, dasar. Musang berbulu domba. Aku kira kau pemuda baik-baik, tahunya sama saja."
"Sama saja bagaimana ?"
"Sama saja dengan Singa Lodhaya dengan para haremnya."
"Hahaha"
Mereka terus bergurau di tengah perjalanan itu. Menjelang tengah malam mereka baru masuk desa Gedang Sewu.
Nampak seorang pengawal bersenjata pedang dan membawa obor di tangan kirinya menghadang mereka di tengah jalan.Â
"Berhenti. Siapa kalian malam-malam berkuda memasuki desa kami ?"
"Kau lupa wajahku Sanepa ? Aku Sembada."
"Sembada ? Ohh maafkan aku. Aku hanya jalankan tugas. Siapa temanmu ?"
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!