Sambil bertolak pinggang lelaki besar tinggi dan gagah itu tertawa terbahak-bahak.
"Hahaha, ilmu saktimu tak mampu mematahkan leherku, bajang kerdil." Kata Singa Lodhaya sambil tertawa.
"Daya tahanmu memang luar biasa kakang Singa Lodhaya. Sigar bumiku tak mampu mematahkan lehermu. Namun sepuluh kali pukulan di tempat lain akan meremukkan bagian dalam tubuhmu." Jawab Mang Ogel.
"Itu kalau kau punya kesempatan."
Mang Ogel segera menyiapkan diri menghadapi serangan ganas Singa Lodhaya lagi. Namun ia terkejut saat hendak melangkah menghampiri lawannya, sebuah suara masuk ke telinga batinnya.
"Mang Ogel, lepaskan lawanmu. Biar muridku mencoba menghadapinya. Ia perlu pengalaman untuk mematangkan ilmu yang telah aku wariskan padanya." Kata seseorang yang kini bersembunyi di balik sebuah pohon.
"Apakah ini suara kakang Kidang Gumelar ? Apakah kau yakin kakang, melepaskan muridmu menghadapi singa galak ini ?"
"Aku yakin dia mampu. Bukankah kita di sini ? Bisa mencegah kemungkinan bahaya melandanya ?"
"Baiklah, aku lepaskan singa galak itu." Kata Mang Ogel dengan bisikan batin pula.Â
Mang Ogel kemudian menoleh kepada Sembada.
"Sembada, apakah kamu ingin mencoba ilmu Singa Lodhaya ?"