Mohon tunggu...
Wahyudi Nugroho
Wahyudi Nugroho Mohon Tunggu... Freelancer - Mantan MC Jawa. Cita-cita ingin jadi penulis

Saya suka menulis, dengarkan gending Jawa, sambil ngopi.

Selanjutnya

Tutup

Cerbung Pilihan

Bab 28: Desa Balitar (Cersil STN)

10 Juni 2024   15:25 Diperbarui: 10 Juni 2024   15:35 167
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Meski demikian gerakan gadis itu sangat mengagumkan.  Ia sangat gesit dan cepat. Tenaganyapun kuat. Terbukti setiap benturan senjata, musuhnya yang justru goyah mempertahankan senjatanya. Padahal kedua pedang gadis itu tipis dan lentur sekali.

"Nah, bukankah kalian tak mampu menangkapku ? Jika diteruskan aku bisa membinasakan kalian semua. Tak peduli kalian berasal dari perguruan mana." Kata gadis itu.

"Persetan. Jangan sombong. Sebentar lagi kau jadi tawanan di padepokan lodhaya."

"Kalian murid Singa Lodhaya ?"

"Yaaa. Kami cantrik-cantrik di padepokan itu."

"Haha ternyata cantrik-cantrik Singa Lodhaya kemampuannya tak lebih dari genjik genjik hutan Lodhaya."

Keenam orang itu amatlah marah. Mereka meningkatkan serangan-serangannya. Lebih cepat keras dan beringas. Namun gadis itu seperti tidak mengalami kesulitan apa apa. Dengan ilmu peringan tubuhnya yang matang, ia bisa melontarkan tubuhnya kesana kemari menghindari serangan musuhnya. Justru enam orang itulah yang merasa kebingungan. Mereka sering kehilangan arah kemana lawannya yang seorang itu berada.

"Aku sudah jemu dengan pertempuran ini." Teriak si gadis.

"Kalau begitu menyerahlah. Kau tentu mata mata yang hendak mengawasi padepokan kami."

"Tadi kau hendak menangkapku karena aku gadis. Sekarang kau tuduh aku mata-mata."

"Yaa dua-duanya. Kau gadis mata-mata. Oleh karena itu harus ditangkap.  Untuk kami tawan, sekaligus pemuas kesenangan kami dipadepokan."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerbung Selengkapnya
Lihat Cerbung Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun