Mohon tunggu...
Wahyudi Nugroho
Wahyudi Nugroho Mohon Tunggu... Freelancer - Mantan MC Jawa. Cita-cita ingin jadi penulis

Saya suka menulis, dengarkan gending Jawa, sambil ngopi.

Selanjutnya

Tutup

Cerbung

Bab 14. Jual Kayu Bakar (Cersil STN)

24 Maret 2024   17:30 Diperbarui: 3 Juni 2024   10:26 218
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

"Siapakah dia kakang ?  Dia tadi mengantarkan kayu bakar, dan menawarkannya kepadaku.  Ia baru meletakkan kayu-kayu itu di belakang.  Ini aku akan membayarnya."  Kata Sekarsari.

"Tidakkah kau ingat.  Coba suruh dia membuka capingnya. Pasti kau tidak lupa dengan lelaki lancang yang pura-pura membantu kita di hutan Waringin Soban."

Seorang lelaki datang dari pintu rumah utama menuju dapur. Rupanya ia mendengar suara anaknya berteriak-teriak dengan nada kesal.

"Ada apa Handaka ?  Siapa yang kau sebut lelaki lancang itu ?"

"Itu ayah !  Lelaki itu yang pernah aku ceritakan kepada ayah. Ketika aku dan para pengawal melewati hutan Waringin Soban. Ia datang dan nimbrung dalam pertempuran.  Anak-anak buah Gagakijo kemudian lari tunggang langgang.  Pasti itu kesengajaan, agar aku percaya ia tulus menolong kami.   Ternyata benar ia datang kes ini, untuk memata-matai kademangan kita."

"Maaf ki sanak.  Aku tidak mengerti tuduhan ki sanak.  Aku hanya menjual kayu. "

"Bohong.  Kau buktikan dulu kemampuanmu di sini.  Jika kau tidak berpura-pura bertempur dengan anak buah Gagakijo. Pasti kau mampu mengalahkan aku."

Handaka keluar dari pintu dapur.  Pedangnya telah terhunus menanti reaksi lelaki penjual kayu di depannya.

"Ayo lawan aku.  Aku ingin tahu seberapa kemampuanmu sebenarnya."

"Aku tidak ingin berselisih tuan.  Aku kesini hanya mencari nafkah untuk simbokku dengan menjual kayu."

"Kau bisa beralasan dengan seribu kebohongan.  Tapi aku tidak percaya kepadamu.  Kau tentu bersengkongkol dengan Gagakijo untuk memata-matai kademangan ini."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerbung Selengkapnya
Lihat Cerbung Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun