Mohon tunggu...
Wahyudi Nugroho
Wahyudi Nugroho Mohon Tunggu... Freelancer - Mantan MC Jawa. Cita-cita ingin jadi penulis

Saya suka menulis, dengarkan gending Jawa, sambil ngopi.

Selanjutnya

Tutup

Cerbung

Bab 14. Jual Kayu Bakar (Cersil STN)

24 Maret 2024   17:30 Diperbarui: 3 Juni 2024   10:26 167
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

"Terima kasih ki sanak."

Sembada melanjutkan jalannya memikul dua bongkok kayu.  Orang yang ditanyai Sembada mengawasinya sejenak, hatinya masih terpana dan heran.  Pemuda setampan dan segagah dia lebih pantas jadi anggota pengawal kademangan, bisiknya dalam hati.

Ketika telah masuk pintu depan halaman rumah ki demang, Sembada melihat rumah joglo besar sekali.  Di depan bangunan berbentuk joglo, terdapat balai yang cukup luas berbentuk limasan.  Beberapa pohon buah-buahan nampak hijau dan rindang di depan rumah itu.

Sembada berjalan mengarah bangunan sebelahnya.  Pasti itu bagian dapur rumah itu.  Setelah di depan pintu bangunan itu ia berhenti.  Menurunkan bebannya di tanah, kemudian ia menawarkan kayunya.

"Kula nuwun, Mau beli kayu Nyai..."  Demikian ia berteriak berulang-ulang.

Seorang gadis berkebaya dan berjarit panjang dengan sanggul rambut di atas kepala keluar dari pintu dapur.  Lehernya yang jenjang dan kulit kuningnya nampak bersinar tertimpa cahaya matahari.  Sembada sedikit terpana.  Ia mengenali gadis itu di hutan Waringin Soban.

Sembada menarik caping bambunya ke bawah untuk menutupi wajahnya agar tidak dikenali gadis itu.

"Iya Kang.  Aku beli kayumu. "  Kata gadis itu setelah dekat.

"Tapi masih basah ini.  Belum bisa langsung dipakai sebagai kayu bakar."

"Di jemur dululah Nyai."

"Aku masih perawan, panggil aku Ni Sekar.  Namaku Sekarsari."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerbung Selengkapnya
Lihat Cerbung Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun