Mohon tunggu...
Wahyudi Nugroho
Wahyudi Nugroho Mohon Tunggu... Freelancer - Mantan MC Jawa. Cita-cita ingin jadi penulis

Saya suka menulis, dengarkan gending Jawa, sambil ngopi.

Selanjutnya

Tutup

Cerbung

Bab 14. Jual Kayu Bakar (Cersil STN)

24 Maret 2024   17:30 Diperbarui: 3 Juni 2024   10:26 219
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Enam ekor kuda.  Milik majikan saya, ki demang Sentika."

"Kuda ki demang.  Banyak sekali kudanya. "

"Anaknya penggemar kuda.  Jika ia lihat ada kuda bagus, pasti ingin membelinya. Dulu sampai sepuluh ekor.  Aku sendirian mencari rumput.  Benar-benar melelahkan."

"Jika membutuhkan tenaga baru, aku mau juga jadi pekatiknya."

"Hahahaha, ya biar aku punya teman untuk merawat kuda-kuda ki demang."

"Tapi aku tidak berani menghadap beliau."

"Kenapa takut.  Datang saja dan memohon jadi pekatiknya. Biar kita bisa bergantian cari rumput.  Setiap hari tanpa libur kadang aku juga merasa tertekan. "

"Kapan-kapa saja.  Aku cari kayu bakar dulu.  Mari Pak."

"Ya, selamat kerja."

Sembada beranjak dari atas batu tempat ia duduk bercakap-cakap dengan pekatik ki demang Majaduwur.   Ia lantas masuk hutan mencari kayu-kayu yang kebetulan telah tumbang atau patah cabangnya.  Sebentar saja ia kerja sudah dua bongkok besar ia dapatkan.

Dengan pikulan dari bambu ia membawa dua bongkok kayu keluar hutan.  Pekatik ki demang ternyata sudah pulang juga.  Ia sudah tidak ada di tempatnya.  Sembada terus berjalan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerbung Selengkapnya
Lihat Cerbung Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun