Mohon tunggu...
Wahyudi Nugroho
Wahyudi Nugroho Mohon Tunggu... Freelancer - Mantan MC Jawa. Cita-cita ingin jadi penulis

Saya suka menulis, dengarkan gending Jawa, sambil ngopi.

Selanjutnya

Tutup

Cerbung

Bab 9: Pertandingan Pencak Dor (Cersil STN)

20 Maret 2024   23:06 Diperbarui: 3 Juni 2024   23:20 239
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Rantipun kemudian mengajak adik-adiknya ke sebuah warung makanan.  Di sana dijual berbagai makanan gorengan.  Mereka memilih sendiri makanan yang disukai.  Kakek neneknya heran Ranti punya uang untuk beli makanan di kedai.

"Dari mana kau dapat uang ?"  Tanya kakeknya.

"Diberi kakang Sembada Kek."  Jawab Ranti.

Kakeknya memandang Sembada, pemuda itu menganggukkan kepala.

"Wooo Terima kasih Ngger.  Mereka tidak pernah memegang uang.  Tak sepeserpun pernah kakek-nenek ini memberinya."

"Sekali-sekali mereka biar njajan Kek.  Mumpung aku juga bawa uang sedikit."

Namun Ranti masih menggenggam uang kembalian yang cukup banyak.  Uang itu dikembalikan kepada Sembada.

"Bawa saja.  Kalau kamu dan adik-adikmu memerlukan sesuatu bisa kau gunakan."

"Ini kembaliannya masih banyak Kang.  Bisa dipakai beli pakaian bagus."

"Kalau kau kepingin beli pakaian, pakai saja.  Tapi adik-adikmu juga belikan.  Masih cukupkah uangnya?"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerbung Selengkapnya
Lihat Cerbung Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun