"Tidak usah tanya. Ikuti aku saja."Â
Renata tahu kebingungan Yuni. Apalagi saat ke pasar, membeli banyak bahan makanan. Seperti untuk satu bulan saja.Â
"Kok banyak, buat apa?"
"Kamu kebanyakan tanya. Nanti bantu Mbak masak,"Â
Yuni hanya bisa mengiyakan, daripada dibilang selalu tanya.
***
Sekarang Yuni mengerti, mengapa Renata memasak banyak. Ternyata untuk dibagikan kepada orang yang membutuhkan saat berbuka nanti. Ada saja yang dipikirkan Renata untuk berbuat kebaikan. Mungkin bagi orang lain hal itu tidak terpikirkan. Apalagi Yuni. Ia hanya memikirkan bagaimana bekerja dengan baik dan jujur, karena Renata percaya padanya.Â
Yuni memandang Renata lekat, sungguh mulia hati perempuan mandiri nan baik hati.Â
"Apakah aku bisa sepertinya?" tanya Yuni dalam hati.
Gema azan maghrib terdengar dari masjid. Di Jalan Sudirman banyak pejalan yang tidak sempat membeli makanan untuk berbuka puasa. Di ujung dekat jembatan, bahkan beberapa orang memang tinggal di sana.
"Alhamdulillah. Bisa berbuka bersama dengan mereka."