Mohon tunggu...
Wahyu Sapta
Wahyu Sapta Mohon Tunggu... Penulis - Penulis #Peraih Best In Fiction Kompasiana Award 2018#

Menyatulah dengan alam, bersahabatlah dengan alam, ikuti alirannya, lalu kau rasakan, bahwa dunia itu indah, tanpa ada suatu pertentangan, damai, nyaman, teratur, seperti derap irama alam berpadu, nyanyian angin, nyanyian jiwa, beiringan, dekat tapi tak pernah berselisih, seimbang, tenang, alam, angin, jiwa, mempadu nyanyian tanpa pernah sumbang...

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Cerpen | Sketsa Rasa dalam Setangkai Mawar

26 Februari 2020   23:28 Diperbarui: 27 Februari 2020   05:37 392
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi: dok. Wahyu Sapta

"Cari siapa?" tanyanya. Lho, bukankah tadi aku bilang mencari Reni? Kenapa yang keluar seorang cowok, hampir sebaya denganku. 

"Aku mencari Reni, mas." 

"Ada perlu apa?" jawabnya. Waduh, ini pasti salah alamat. Kutengok nomor rumah. Benar, tidak salah. Nomor 31. 

"Aku mencari Reni, mas." kataku menegaskan. 

"Ooo...Reni? Kirain nyari Rendi. Reniii... ada yang nyari!" teriaknya sambil berlalu masuk rumah sambil menggerutu. Padahal kulihat tadi wajahnya seperti bangun tidur. Pasti masih kaget. 

Lamat-lamat dari dalam rumah, seorang gadis kecil berteriak, "Sori kak, salah panggil." Lalu disambung dengan derai tawa. Reni keluar. 

"Maaf, adikku salah panggil," katanya tersenyum lebar. Kami berdua duduk di teras. Hanya berbatas meja. Lalu hening. Perkataan yang sedari tadi kurancang, lenyap seketika. Tersapu oleh pesonanya. Ia juga terdiam, tak tahu harus bilang apa. Kuberanikan diri untuk berbicara duluan. 

"Apa kabar?" 

"Alhamdulillah baik." 

Lalu hening kembali. 

"Kok kita jadi aneh begini sih?" tanyanya sambil tertawa berderai. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun