"Kok tahu?"Â
"Tuh! Di dada sebelah kanan ada namamu."Â
Ya. Ia memang selalu begitu. Bercanda. Kali ini pura-pura tak mengenalku. Ia tertawa geli, lalu duduk di sampingku sambil membuka topi. Aku menjadi kikuk.Â
"Maaf, tadi aku nggak sempat bilang padamu. Kenapa kamu kemari?"Â
"Mencarimu."Â
"Mencariku? Apa ada masalah di posko?"Â
"Iya, Pak Heidar menanyakan dokumen tentang penyuluhan sapi. Saat mencarimu, kamu nggak ada. Lalu aku mencarimu ke sini."Â
"Kok kamu tahu kalau aku di sini?"Â
"Hei, helloooww...gimana sih, kan kamu sering cerita. Suka tempat ini, adem, sepoi angin membelai, bla bla bla... Lupa?" katanya sambil membelalakkan mata. Wajah itu, terlihat imut dan lucu.Â
Aku tersenyum. Bukan lupa, tapi aku hanya menggoda. Aku memang suka curhat padanya, tentang apa saja. Sebagai mahasiswa KKN satu desa, yang berada dalam satu team. Aku jurusan Peternakan, sedangkan ia jurusan Ilmu Politik.Â
Uuff.. Aku menarik nafas pelan. Ia menengok.Â