"Aku? Baik, aku nurut. Tapi, aku bingung, kita bikin acara apa? Aku mulai boring nih."
"Aduh, Tuan Putri, baiklah, kita bermain petak umpet sebentar saja, ya? Aku yang jadi penjaganya, Dija, Ratih, Fe, Inggrid, Samuel, Frits, Tuan Putri sembunyi."
"Satu... dua... tiga... sudah belum?"
Lalu sunyi, semua bersembunyi, kecuali Sonia yang menjadi penjaga. Saat asyik bermain petak umpet, bosan menyergapku. Nah, kok bosan. Aku tetap ingin bertemu sang Pangeranku.
"Sonia, sudah ya, aku bosen. Kita jalan-jalan saja yuk."
"Baik Tuan Putri."
Aku dan ke tujuh dayangku berjalan menyelusuri lorong-lorong kapal besar yang indah dan megah. Tiba-tiba langkahku terhenti.
"Pssst... dengar Sonia, sepertinya ada suara sang Pangeran dari kejauhan. Apakah ia akan menuju kemari?"
"Entahlah Tuan Putri, sebaiknya kita sembunyi di balik ruangan itu. Ayo, kita sembunyi."
"Baik, kita sembunyi."
Terdengar dari luar ruangan tempatku bersembunyi suara sang Pangeran sedang berbincang dengan seseorang. Mungkin dengan sang Raja.