Mohon tunggu...
Wahyu Sapta
Wahyu Sapta Mohon Tunggu... Penulis - Penulis #Peraih Best In Fiction Kompasiana Award 2018#

Menyatulah dengan alam, bersahabatlah dengan alam, ikuti alirannya, lalu kau rasakan, bahwa dunia itu indah, tanpa ada suatu pertentangan, damai, nyaman, teratur, seperti derap irama alam berpadu, nyanyian angin, nyanyian jiwa, beiringan, dekat tapi tak pernah berselisih, seimbang, tenang, alam, angin, jiwa, mempadu nyanyian tanpa pernah sumbang...

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Ketika Aku di Sarang Penyamun

3 Januari 2016   11:06 Diperbarui: 3 Januari 2016   12:35 471
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

"Sini sayang, kamu hebat!" Papa memelukku erat.

***

Tak lama, aku telah sampai rumah. Mama menyambutku dengan penuh cemas. Setelah mencium Mama sekilas, aku segera kabur. Dari tadi perutku keroncongan. Aku menuju ruang makan. Waaooow... Di meja makan sudah tersaji berbagai macam makanan yang tersaji di atas meja makan. Semuanya enak, semuanya mak nyus. Langsung aku ambil piring dan makan. Andara tergelak.

"Seperti tak pernah makan satu tahun saja kakak ini.. Hahaha.. Pah, besok ajak kak Nanies ke pemancingan Sendang, kita mancing sepuasnya. Kita makan ikan gurami asam manis dan ikan bakar sepuasnya.."

"Beres...kalian semua anak papa yang pemberani dan cerdas."

Kami berempat tertawa bersama. 

Selesai...

 

Sumber Gambar

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun