Vilda yang ingin protes hanya bisa diam. Ia mengangguk kepalanya lalu mengubah pakaian seperti milik Yuki hanya saja dengan warna berbeda.
"Ya, lo mah copas!" seru Yuki dengan berdecak kesal.
Vilda memiringkan kepalanya. Ia merasa ada yang aneh dengan perkataan penjaganya itu. Ia memegang pipi Yuki lalu mencubitnya dengan keras.
"Siapa kau?!" teriak Vilda dengan mengeluarkan cahaya ungu di tangannya. Seketika Yuki menjadi panik sendiri.
Yuki cengengesan dengan memegang tangan Vilda. Ia tersenyum terpaksa dengan menatap Vilda.
"Bercanda gue astaga. Itu namanya bahasa gaul, Vilda!" seru Yuki dengan menepuk pundak Vilda.
Vilda hanya menatap tajam. Ia menepis tangan Yuki lalu melakukan teleportasi ke luar gua.
Matanya menatap jurang gunung dengan tenang. Suara gemercik terdengar cukup jelas. Ia menatap dan menelusuri sudut hutan dengan tersenyum.Â
"Itu apa? Lo harus jelasin gue," ucap Vilda menunjuk ujung yang memperlihatkan keramaian kota.
"Liat aja nanti." Yuki tersenyum dengan menatap ke arah kota modern.Â
***********************************