d. Jika seorang guru hanya menggunakan satu metode, yaitu teori kognitif, belum tentu semua siswa akan memahami materi secara keseluruhan.
Sudah jelas bahwa siswa tidak akan memahami pelajaran dengan baik jika hanya metode kognitif yang digunakan di kelas. Jika sekolah kejuruan hanya menggunakan teori dan pendekatan kognitif tanpa menggunakan pendekatan pengajaran lainnya, siswa akan mengalami kesulitan dalam menyelesaikan latihan atau mempelajari materi. Ketika menerapkan.
e. Ketika menerapkan teori kognitif, perlu juga memperhatikan kemampuan siswa untuk mengembangkan materi.
Terkadang teori kognitif tidak memperhatikan bagaimana siswa belajar atau mengembangkan pengetahuan dan bagaimana mereka memperoleh pengetahuan karena pada dasarnya setiap siswa memiliki cara yang berbeda.
D.Ciri Ciri Belajar Menurut Teori Kognitivisme
Dalam teori kognitif, fokus utama adalah mengoptimalkan kemampuan sisi rasional seseorang. Oleh karena itu, teori kognitif berbeda dengan teori behaviorisme yang lebih berfokus pada aspek keterampilan perilaku yang terdiri dari kemampuan untuk merespon stimulus yang datang pada diri Anda. Teori kognitif merupakan salah satu bentuk teori belajar yang sering disebut sebagai model perseptual, artinya membangun atau menuntun proses belajar pada kemampuan pembelajar untuk mengoptimalkan proses pemahaman terhadap suatu objek. Teori kognitif menyatakan bahwa persepsi dan pemahaman membentuk perilaku manusia, yang tidak selalu dapat dilihat sebagai perilaku yang terlihat.
Proses pembelajaran di Indonesia, yang sebagian besar berfokus pada kognisi (intelektual), sangat dipengaruhi oleh teori kognitif. Untuk memastikan bahwa lulusan sekolah memiliki kompetensi intelektual dan personal yang seimbang, proses pembelajaran harus mengimbangi peran kognisi dan afeksi. Dalam teori kognitif, belajar biasanya dipandang sebagai proses yang menekankan pada pembentukan memori, pemrosesan informasi, emosi, dan aspek intelektual, sehingga dapat juga dikatakan bahwa belajar merupakan bagian dari proses kognitif. Oleh karena itu, dapat dikatakan pula bahwa belajar merupakan bagian dari aktivitas yang melibatkan proses berpikir yang sangat kompleks dan menyeluruh (Kartika dkk, 2011).
Adapun ciri-ciri belajar menurut aliran pemikiran kognitivisme sebagai berikut:
a. menekankan pada apa yang ada di dalam diri seseorang.
b. menekankan pada keseluruhan daripada bagian-bagian.
c. menekankan peran kognitif