Anak-anak pada tahap ini selalu cenderung mengandalkan persepsi mereka tentang realitas. Seiring dengan berkembangnya bahasa mereka, daya ingat mereka meningkat, dan mereka mampu memahami banyak hal tentang lingkungan mereka. Namun, kecerdasan mereka dibatasi oleh egosentrisme mereka, yaitu ketidakmampuan mereka untuk mengenali bahwa orang lain terkadang memiliki pandangan yang berbeda dari pandangan mereka.
Karakteristik anak-anak pada tahap pra operasional:
a. Mereka belum memiliki kemampuan untuk berpikir secara logis, tetapi mereka sudah bisa berpikir sebelum bertindak.
b. Anak-anak agak berpusat pada diri sendiri.
c. Anak-anak cenderung berpikir secara subjektif dan tidak mengakui bahwa pendapat orang lain tidak objektif
d. Mereka sulit menerima pandangan orang lain.
e. Mereka tidak menyadari bahwa dua benda memiliki massa, jumlah, atau volume yang sama meskipun bentuknya berbeda
f. Mereka belum mampu berpikir abstrak.
g. Ketika guru menggunakan alat peraga yang terdiri dari benda-benda konkret daripada kata-kata, anak-anak lebih mudah belajar
3) Tahap operasional konkret: 7-11 tahun.
Tahap ini ditandai dengan fakta bahwa anak mulai menggunakan aturan yang jelas dan logis. Anak tidak lagi berkonsentrasi pada ciri-ciri persepsi yang pasif. Dalam upaya mereka untuk memahami alam, mereka tidak lagi hanya mengandalkan informasi yang ditangkap oleh panca indera. Mereka dapat berpikir secara konkret dan mempelajari pelajaran-pelajaran penting.