A.Definisi Teori Belajar Kognitivisme
 Definisi "cognitive" berasal dari "cognition", sama seperti "knowing" yang artinya mengetahui. Secara umum, kognitif adalah pemrosesan, penataan, dan penggunaan pengetahuan. Teori belajar ini lebih menekankan pada proses belajar daripada hasil belajar itu sendiri. Teori pembelajaran kognitif mulai berkembang pada abad terakhir sebagai tanggapan terhadap teori perilaku. odel kognitif ini mengasumsikan bahwa siswa memproses informasi dan pelajaran dengan mengorganisasikan dan mengingat pengetahuan baru, serta membuat hubungan antara pengetahuan baru dan pengetahuan yang sudah ada. Jadi teori ini berfokus pada bagaimana informasi diproses. (Gusnarib, Wahab. Ronawati, 2021)
Dalam Nurhadi, Baharudin menjelaskan bahwa teori ini lebih memperhatikan peristiwa internal. elajar bukan sekedar hubungan stimulus-respon seperti dalam teori behavioral, namun belajar menurut teori kognitif mencakup proses berpikir yang sangat kompleks.Teori pembelajaran kognitif berbeda dengan teori pembelajaran perilaku. Teori belajar kognitif menekankan pada proses belajar daripada hasil belajar. Berbeda dengan pembelajaran behavioris yang memandang proses belajar sebagai hubungan stimulus-respon, model pembelajaran kognitif merupakan salah satu jenis teori belajar yang sering disebut model kognitif. Model pembelajaran kognitif menjelaskan bahwa perilaku seseorang ditentukan oleh persepsi dan pemahamannya terhadap situasi yang relevan dengan tujuan pembelajaran. Persepsi dan pemahamanlah, bukan perilaku nyata, yang mentransformasikan pembelajaran (Nurhadi, 2020)
Teori kognitif juga menekankan bahwa setiap bagian dari suatu situasi berkaitan dengan keseluruhan situasi. Ketika suatu situasi atau objek dipecah menjadi komponen-komponen yang lebih kecil dan dianalisis secara individual, maknanya akan hilang. Menurut teori ini, belajar merupakan proses internal yang melibatkan ingatan, retensi, pemrosesan informasi, emosi, dan aspek psikologis lainnya. Belajar merupakan suatu kegiatan yang melibatkan proses berpikir yang sangat kompleks. Proses belajar menyangkut pengaturan rangsangan yang diterima dan adaptasi terhadap struktur kognitif yang sudah ada dan terbentuk dalam diri seseorang berdasarkan pengetahuan dan pengalaman sebelumnya
Teori pembelajaran kognitif menekankan belajar sebagai suatu proses yang terjadi dalam pikiran manusia. Pada hakikatnya belajar adalah suatu proses usaha yang melibatkan aktivitas mental dan menyangkut perkembangan seseorang sebagai hasil interaksi aktif dengan lingkungan guna mencapai perubahan berupa pengetahuan, pemahaman, tingkah laku, keterampilan, nilai, dan lain-lain. Di dalam Kognitivisme dalam belajar mengakui pentingnya faktor pribadi dalam belajar, daripada meremehkan faktor eksternal atau lingkungan. Bagi kognitivisme, belajar merupakan interaksi antara seseorang dengan lingkungan yang terjadi secara terus menerus sepanjang hayat. Kognisi adalah bagian dari perabotan mental kita dan mendorong banyak aktivitas kita, seperti waspada terhadap lingkungan, mengenali berbagai masalah, menganalisis berbagai masalah, mencari informasi baru, dan menarik kesimpulan (Rahmah, siti 2022)
Teori kognitif tentang pembelajaran terutama terkait dengan pendekatan pemrosesan informasi yang dikenal sebagai teori tahapan (Joice & Weil, 1972). Teori ini menggambarkan belajar sebagai proses kognitif memperoleh pengetahuan dan informasi yang disimpan dalam memori jangka panjang. Dari penjelasan di atas dapat kita simpulkan bahwa menurut teori belajar kognitif, belajar merupakan suatu proses integratif yang berlangsung dalam diri seseorang untuk memperoleh pengetahuan dan struktur kognitif yang baru atau mengubah pengetahuan dan struktur kognitif yang lama. Memperoleh pengetahuan berarti memahami makna atau arti penting dari suatu objek atau situasi yang ditemui. Sedangkan struktur kognitif adalah persepsi atau reaksi seseorang terhadap situasi dan lingkungannya yang memengaruhi pikiran, perasaan, perilaku, dan hubungan sosialnya (Zulqarnain, dkk 2022: 68)
Dalam Haryanto menurut pendekatan kognitif, yang didasarkan pada teori pemrosesan informasi, faktor terpenting dalam proses pembelajaran adalah pengetahuan yang dimiliki setiap orang tergantung pada situasi pembelajaran. Apa yang telah diketahui siswa menentukan apa yang mereka perhatikan, pahami, pelajari, hafalkan, dan bahkan lupakan. Dari sudut pandang kognitif, kita membagi pengetahuan menjadi tiga jenis:
1. Pengetahuan deklaratif, atau pengetahuan yang dapat diungkapkan dengan kata-kata, disebut pengetahuan konseptual. Pengetahuan deklaratif dapat berupa fakta, konsep, generalisasi, pengalaman pribadi, peraturan.
2. Pengetahuan prosedural, yaitu pengetahuan tentang langkah-langkah atau proses yang harus diikuti atau cara melakukan sesuatu. Pengetahuan ini ditandai dengan praktik atau realisasi konsep.
3) pengetahuan kondisional, yaitu pengetahuan tentang kapan dan mengapa pengetahuan deklaratif dan prosedural digunakan. Pengetahuan ini melibatkan penerapan pengetahuan deklaratif dan prosedural. Pengetahuan ini penting karena menentukan kapan harus menggunakan konsep dan pendekatan yang tepat digunakan untuk memecahkan masalah.
B.Tujuan Belajar Menurut Aliran Belajar Kognitivisme