"Ngga kok yah, emang lama"
   "Kak Shaka sama Mas Tio aja tiga bulan udah selesai" lanjutnya.
   "Emang unik anak itu" ucap ayah sambil menggeleng kan kepala.
   Kala ini memang awalnya tidak ingin kuliah, malas katanya. Tapi begitu mendengar Bian akan daftar kuliah ke Inggris dia menjadi termotivasi dan akhirnya dia memutuskan untuk kuliah walaupun harus masuk kampus swasta, berbeda dengan kakak dan adiknya yang masuk kampus negeri. Gak apa-apa yang penting kuliah, itu adalah slogan yang sering Kala ucapkan ketika tetangga nya ada yang bertanya kenapa dia tidak masuk kampus yang sama seperti kedua kakak nya.
   "Assalamualaikum semuanyaa" ucap Kala dari depan pintu.
   Ia tidak datang dengan tangan kosong, di kedua tangan nya terdapat ketupat dan satu bungkus plastik yang tidak tau apa isinya.
   "Kamu dapet ketupat darimana, Bang?" heran ibu.
   "Dari bu Laila, istrinya pak Abdul mantan ketua RT"
   "Nih, abang juga dikasi lontong nya" lanjut Kala sambil memberikan satu plastik yang berisikan lontong yang sudah matang.
   "Wah rajin amat bu Laila, kita aja baru mau masukin beras" ucap ayah sambil mengangkat bungkus ketupat.
   "Anak sama menantu nya yang dari Qatar mau pulang, jadinya dia semangat banget udah masak ketupat dari pagi" ujar Kala.