lintangpun menjelaskan bahwa bangunan itu adalah kantor desa kp. Sumber Asih, bapak paruh baya yang tadi adalah warga kp. Sumber Asih yang sedang membutuhkan bantuan.Â
"jadi?" tanya Bagas
"bapak tadi kenapa lin?" tanyaku
"Bapak itu sehari-hari jualan berjualan perabotan bekas di pasar loak, istrinya menjadi tukang sapu di SMK Negeri yang ada sebelum kalian turun ke bawah flyover, anaknya ada 3. yang sulung sekarang bekerja jadi kaya office boy di pelabuhan, anak yang kedua masih SMP dan yang bungsu kelas 3 SD" jelas Lintang.
"oww, lalu?" tanya Bagas yang masih bingung
"istri bapak itu sekarang tidak bisa jalan, kemarin kena tabrak lari sepulang dari sekolah. ada pendarahan di mata nya"
"aduuhhh, udah di bawa ke rumah sakit?" tanyaku
"belum, gapunya uang" jelas Lintang
"mm yaudah masuk dulu yu"
Di dalam masih ada bapak itu sedang menunduk. lalu bapak itu menyalami kami dan izin pamit duluan.
"Pak Sutijo tadi bilang, kalau kalian keberatan yasudah tidak apa-apa. disini tidak boleh ada yang dipaksakan, Pak Sutijo dan saya juga sedang mengurus KIS" jelas Pak Herman, bapak kepala desa.