Kami tidak bisa berkata apa-apa, kami hanya menangis.
"Pak, kenapa?" tanya Bagas ke Pak Herman
"Mas, alangkah lebih baik kita urus dulu jenazahnya. Nanti saya ceritakan" jawab Pak Herman
"Baik pak, untuk perlengkapan jenazah apakah sudah terpenuhi?" tanya Bagas
"Kami sedang berusaha meminta ke kampung sebelah Mas" jawab Pak Herman
"Dari Kami saja pak" ucapku spontan
Baru kali ini, aku membeli perlengkapan jenazah, tak apa. Aku dan Lintang segera membeli yang terbaik, dan membawanya ke rumah duka, disana Pak Sutijo sedang dimandikan.
Aku dan Lintang menenangkan keluarga yang ditinggalkan, tak terasa Kami pun ikut menangis. Jenazah sudah di kafani dan sekarang jenazah akan disemayamkan untuk dimakamkan besok.Â
"Mba, Mas terima kasih banyak sudah membantu.."
"Tidak apa-apa pak, tidak usah berterima kasih" Bagas memotong perkataan Pak Herman
"Jadi begini Mba, Mas..."