Mohon tunggu...
USMAN HERMAWAN
USMAN HERMAWAN Mohon Tunggu... Guru - Belajar untuk menjadi bagian dari penyebar kebaikan

BEKAS ORANG GANTENG, Tangerang

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

[Cerpen] Bisnis Kematian

20 Agustus 2020   14:59 Diperbarui: 20 Agustus 2020   15:11 431
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Tidak. Aku mau pulang."

"Kalau itu maumu bapak tidak bisa menghalang-halangi, tapi apa tidak sebaiknya kamu pertimbangkan. Anak-anakmu masih ingin berada disini barangkali."

"Tak ada yang perlu dipertimbangkan. Aku akan kembali setelah bapak tidak berjualan barang-barang horor seperti itu lagi."

"Masa iya segitu saja horor."

"Sudahlah Pak."

Sang menantu memilih diam,tidak mau ikut campur urusan ayah dan anak itu. Diatak mau ambil risiko disemprot istrinya jika berpihak kepada bapak mertua.

Setelah semalam menginap, pagi-pagi benar mereka sudah berkemas, tak peduli kedua anaknya masih ingin tidur.

"Kamu tersingung karena sikap bapakmu?"

"Aku mimpi buruk Bu, dikejar-kejar setan kuburan. Ini pasti ada hubungannya dengan dagangan bapak."

"Pikiranmu terbawa mimpi, Marni."

"Mungkin hantunya yang masuk ke mimpiku Bu."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun