Mohon tunggu...
USMAN HERMAWAN
USMAN HERMAWAN Mohon Tunggu... Guru - Belajar untuk menjadi bagian dari penyebar kebaikan

BEKAS ORANG GANTENG, Tangerang

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

[Cerpen] Bisnis Kematian

20 Agustus 2020   14:59 Diperbarui: 20 Agustus 2020   15:11 431
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Hening sesaat.

"Lantas, supaya dagangan Bapak laku, apa doa Bapak? Bapak berdoa supaya ada orang yang mati bukan?"

"Meninggal dunia, Marni."

"Sama saja!"

"Tidak begitu juga Marni. Soal orang meninggal dunia itu urusan Tuhan. Perkara keluarganya mau membeli kain kafan kepada siapa, terserah saja. Itu hak mereka."

"Tapi Bapak juga berharap mereka membeli kepada Bapak, bukan?"

"Itu urusan mereka, lagi pula bapak bukan satu-satunya yang berjualan perlengkapan kematian seperti ini. Di pasar juga ada."

"Ah, susah bicara dengan Bapak! Sekarang rumah ini auranya jadi seram, Pak, seram, angker, hih!"

"Itu hanya perasaanmu saja. Mungkin kamu keseringan nonton tayangan tentang makhluk halus. Bapak merasa biasa saja."

"Cobalah ganti usahanya dengan jualan gas, air galon, atau warung sembako. Ini malah berjualan perlengkapan kematian! Selain pembelinya sepi karena tidak setiap hari ada yang mati di sekitar sini, juga suasana rumah ini jadi seperti kuburan."

"Kamu kan lama gak pulang ke sini, mungkin perlu adaptasi dalam beberapa hari."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun