Mohon tunggu...
USMAN HERMAWAN
USMAN HERMAWAN Mohon Tunggu... Guru - Belajar untuk menjadi bagian dari penyebar kebaikan

BEKAS ORANG GANTENG, Tangerang

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

[Cerpen] Sang Penenun

28 Juli 2018   23:11 Diperbarui: 28 Juli 2018   23:40 648
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Percakapan mereka kian cair, seperti telah saling kenal. Salma tidak menduga ternyata pemuda itu kemudian menyerahkan cincin sebagai tanda kesunguhannya.

"Pakailah!"

"Kau yakin?"

"Sejak awal aku sudah yakin. Kita sudah sama-sama dewasa, tak perlu menunda hal yang tak semestinya ditunda."

"Sekali lagi, ini aku terima dengan senang hati."

"Aku minta waktu untuk menentukan hari lamaran dengan orang tuaku, hasilnya akan kukabarkan segera. Insyaallah tidak lebih dari tiga hari. Semoga mendapat kemudahan."

Sepulangnya pemuda itu, dengan hati berbunga-bunga Salma melakukan sujud syukur. Kegembiraan juga tersirat di wajah ayah dan ibunya. Seketika terbersit dalam pikiran Salma untuk segera menenun tembe nggoli sebagai hadiah istimewa untuk Sulistyo saat  resmi menjadi suaminya nanti.[]

 

Keterangan:

pangahabunga: makanan kering terbuat dari tepung beras ketan menyerupai bunga

tembe nggoli  : kain teunan yang biasa digunakan untuk sarung

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun