Percakapan mereka kian cair, seperti telah saling kenal. Salma tidak menduga ternyata pemuda itu kemudian menyerahkan cincin sebagai tanda kesunguhannya.
"Pakailah!"
"Kau yakin?"
"Sejak awal aku sudah yakin. Kita sudah sama-sama dewasa, tak perlu menunda hal yang tak semestinya ditunda."
"Sekali lagi, ini aku terima dengan senang hati."
"Aku minta waktu untuk menentukan hari lamaran dengan orang tuaku, hasilnya akan kukabarkan segera. Insyaallah tidak lebih dari tiga hari. Semoga mendapat kemudahan."
Sepulangnya pemuda itu, dengan hati berbunga-bunga Salma melakukan sujud syukur. Kegembiraan juga tersirat di wajah ayah dan ibunya. Seketika terbersit dalam pikiran Salma untuk segera menenun tembe nggoli sebagai hadiah istimewa untuk Sulistyo saat  resmi menjadi suaminya nanti.[]
Â
Keterangan:
pangahabunga: makanan kering terbuat dari tepung beras ketan menyerupai bunga
tembe nggoli  : kain teunan yang biasa digunakan untuk sarung