Mohon tunggu...
USMAN HERMAWAN
USMAN HERMAWAN Mohon Tunggu... Guru - Belajar untuk menjadi bagian dari penyebar kebaikan

BEKAS ORANG GANTENG, Tangerang

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

[Cerpen] Sang Penenun

28 Juli 2018   23:11 Diperbarui: 28 Juli 2018   23:40 648
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

"Ibu dan bapakmu akan setuju jika kamu bersedia menerima lamaran seseorang yang dikenalkan Masroh. Sepertinya dia pemuda baik-baik."

Salma heran. "Kapan ibu bertemu Masroh? Dia tidak pernah menghubungiku."

"Sebelum nanti menghubungimu, dia menghubungi ibu dulu untuk meminta persetujuan. Mudah-mudahan kamu cocok. Semula dia menanya apakah kamu bisa datang ke Jawa, ke Semarang. Katanya, pemuda itu sibuk kerja, belum ada waktu jika harus ke sini untuk bertemu kamu. Ayah dan ibu keberatan jika begitu. Kasihan kamu juga, jauh, nanti bisa mabuk di perjalanan."

Salma terdian.

"Katanya dia tertarik sama kamu."

"Mana mungkin Bu, lelaki tidak mau membeli kucing dalam karung. Bertemu juga belum pernah, bagaimana bisa dia tertarik."

"Foto-foto kamu, sudah dilihatnya."

"Hah! Jangan-jangan ..."

 "Ya, ibu yang menyuruh adikmu untuk memoto kamu dan mengirimkannya kepada Masroh."

"Duh, ibuuuuuu! Aku maluuuuu!"

"Katanya, Masroh yakin kamu bakal menyukainya. Pemuda itu ganteng dan baik. Dia punya mobil."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun