Satu diantara keceriaan dengan saudara kini hilang
Kurelakan, kudoakan, komohonkan
Meski, kadang keluarga menatap wajahku berharap ada kesedihan
Tak ada yang kuseka sekedar air mata
Kusimpan dalam hati, lalu kucoba hembuskan dari nafas-nafasku yang lirih
Berkali-kali kami mengenang untuk saling menyapa lewat media massa
Mustika Sion, mulai berpendar dan menyala
Tapi tak seterang dulu
Berpendar lagi, lalu redup lagi
Kemudian disimpan dibilik kenangan selamanya
Kukatakan padanya hari ini,
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!