Mohon tunggu...
Umi Setyowati
Umi Setyowati Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wiraswasta

Suka membaca apa saja, sesekali menulis sekedar berbagi cerita.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Di Persimpangan Jalan Cinta (2)

11 September 2024   18:59 Diperbarui: 11 September 2024   19:02 178
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Input sumber gambar depositphotos 

Namun ucapannya barusan terasa seperti cubitan halus di dadaku.  

Zuna reflek mendongak ke arahku.Bukannya menanggapi omongan Juniar. Lekat matanya mengamati Juniar dari ujung kaki hingga ke puncak kepala. Dielusnya rambut ikal sebatas bahu yang hitam legam seperti ikal rambutnya.

Tapi memang dasar Juniar, dia malah balik menatap, seakan sudah kenal sebelumnya.

Mereka berdua saling pandang seolah berbicara dari hati ke hati.

 Sesaat kemudian..

"Pipi Om basah," terdengar suara lirih serupa gumaman. Tangan Juniar merogoh kantong baju, mengeluarkan tissue, mengusap pipi Zuna.

Zuna mengerjap-ngerjapkan matanya, seakan berusaha menahan titik air yang akan jatuh dari bola mata bulatnya.

Ooh. Tuhan. Adegan ini! mengetuk-ngetuk dadaku.

Cerobohnya diriku! Situasi ini diluar prediksi ku.

"Niar.. ayo ganti bajunya dulu!"tak ingin berlama-lama, segera kami menaiki tangga.

Zuna membuntuti di belakangku. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun