Mohon tunggu...
Umi Setyowati
Umi Setyowati Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wiraswasta

Suka membaca apa saja, sesekali menulis sekedar berbagi cerita.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Di Persimpangan Jalan Cinta

8 September 2024   16:59 Diperbarui: 8 September 2024   17:18 75
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Maksudmu.? ku posisikan dudukku menghadap ke arahnya.

" Dia meninggalkan kami memenuhi panggilan Tuhan."kedua telapak tangan Zuna mengusap wajahnya.

"Ooh.. innalilahi wa innailaihi roji'un," kata bela sungkawa ku dalam keharuan.

"Takdir manusia, dia yang tampak sehat sebenarnya diam- diam menahan kesakitan sendiri karena tidak ingin membebani pikiranku."lirih suara Zuna seakan berbisik.

Dulu Zuna pernah bercerita bahwa Taruna akan menjadi putra satu-satunya karena istrinya tidak boleh mengandung lagi, berbahaya bagi kesehatan nya.

Kesunyian pecah kala ponselnya bergetar. Tanpa beranjak dari duduknya, diangkatnya telpon itu.

Aku hendak permisi, agar dia leluasa bicara, tapi...Zuna memberi isyarat dengan tangannya mencegahku berdiri setelah membaca nama panggilan di layar ponselnya.

"Ini Taruna yang telpon, hanya pembicaraan ayah dan anak."ujarnya.

Sementara dia bicara, aku membuka Kompasiana, memeriksa artikel yang sudah publish semalam. Beberapa teman menyematkan vote, menarik, inspiratif, bermanfaat, dan beberapa berkomentar. 

Tidak lama dia bicara, lalu ponselnya diulurkan padaku.

"Taruna ingin menyapamu, terimalah..," aku menatapnya dengan penuh tanda tanya 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun