resahku pada kejujuranmuÂ
meski di saat tak ada pelangi.Â
***
May baru saja akan merebahkan tubuhnya, usai mandi dan solat. Mengingat besok harus mulai aktivitas, pekerjaan sudah menunggu di kantor.Â
Getar dari hp di atas meja rias, mengurungkan niatnya. Keningnya berkerut, ketika membaca nama yang tertera di layar. Tanpa menunggu kata halo dari si penelpon, langsung saja May nyerocos.Â
"Hans, tak perlu minta maaf lagi, aku sudah memaafkanmu, namun tak berarti, kita akan merajut kembali ikatan yang tlah terburai. Lupakan aku sebagaimana aku tlah melupakanmu. Tak ada lagi yang perlu kita bicarakan. ok. selamat malam "Â
Kabut Pendakian itu.
ingin kukembalikan lukisan rindukuÂ
yang tlah berselimut kabutÂ
saat kita ingin menggapai puncak ituÂ
suara hatimu masih terpahat di sanaÂ