Â
*Hari ke 2
Saat pagi masih malu merekahkan sinarnya, aku menyempatkan diri untuk berjalan-jalan mengelilingi lingkungan ma'had di temani teh Linda dan dek Aya. Di tengah perjalanan kami bertemu dengan mas Ahsan dan temannya. Aku tidak berani mengangkat muka ku karna malu, aku memilih bermain sambil menggendong Aya hanya terdengar saja mas Ahsan berbicara dengan teh Linda.
Aku agak menjauh dari mereka bertiga dan fokus bercanda dengan si kecil Aya, tak lama mereka selesai bicara teh Linda pun menghampiri ku. Sambil merekahkan senyuman kearahku.
"Yang tadi jalan sama mas Ahsan itu yang namanya Najmi"
"Oooh iya?" ucapku.
Ditengah perjalanan kami duduk di sebuah saung di pinggir sungai yang berada tepat di bawah ma'had. Saung itu biasa di pakai oleh anak-anak kecil warga sekitar pesantren untuk belajar mengaji. Kulihat raut wajah Teh Linda tampak serius memandangku. Di hati ku bertanya-tanya ada apa dengan Teh Linda.
"Dek,bukankah sudah waktunya kamu mengisi hari-harimu untuk menautkan dirimu pada seseorang. Agar dirimu ada yang menjaga, membimbing dan mencintaimu."
"Teh Linda ini seperti tidak tau Ira saja. Ira lebih suka semua berjalan mengalir saja. Biar lelaki itu yang menghampiri Ira, bukan Ira yang mencarinya."
"Begitu ya dek, jika ada lelaki shalih yang ingin melamarmu berarti kamu sudah siap?"