Mohon tunggu...
Muti'ah Firdausi Al 'Ulya
Muti'ah Firdausi Al 'Ulya Mohon Tunggu... -

Do everything you can do ! Then try something you can't do

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

More than Just Bestfriend

3 Januari 2017   05:37 Diperbarui: 3 Januari 2017   07:15 1441
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Park Sewon (CO) - (pic :anastasyamp)

Disclaimer  : Trinspirasi pengalaman seseorang yang disamarkan identitasnya dan juga gabungan beberapa film yang pernah saya tonton, tapi entah lupa judulnya dan selebihnya cerita buatan saya.

Note: Ini fanfic saya yang pertama. Jadi mohon kelamaklumannya. Jika ada kesamaan tokoh dan cerita karena ini hanya fiktif belaka. Mohon maaf atas segala kekurangan dan Terimakasih. Selamat membaca ^^

Park Sewon (CO) - (pic :anastasyamp)
Park Sewon (CO) - (pic :anastasyamp)
Daun Gingko kuning yang berguguran di Taman Nakseongdae , perpaduan biru langit serta  merah jingga yang lebih memancar, suasana hangat oleh matahari sore seakan memelukku dengan erat, kuhirup udara disekitar dengan menghela nafas panjang sambil kututup mata sampai kudapati titik dimana aku harus menghembuskan nafas dengan perlahan dan menikmatinya.

            Tiba-tiba pipi kananku tertekan benda dingin dan beku, sontak aku menghindarinya. Ku toleh benda dingin dan beku itu. Kulihat tangan seorang pria sengaja menyodorkan benda tersebut.

            “Ku dengar kamu sedang mengurangi berat badan, ya aku tau kamu akhir-akhir ini memang terlihat cubby, tapi kamu kan tidak bisa hidup tanpa chocomilk, jadi karena aku baik aku membelikan susu low fat less sugar ini, ini bagus untukmu”, sambil menyodorkannya lagi.

            “Oh Baekhyun-a! Mengagetkanku saja. Darimana kau tau ? Sepertinya aku belum mengatakannya padamu ? Memang sekarang aku se cubby itu ? Aaaaaa jjinjja ?”, sambil kutolak chocomilk yang dibawa Baekhyun.

            “Eomma~ Aku nggak mau minum chocomilk lagi!”

            “Kkkkkkkkkkkkkk coba liat mukamu Sewon-i. sangatlah lucu seperti pororo kkkkk”

            “Eomma~ Baekhyun-a jahat”, teriakku.

            Diapun berjalan memutari bangku taman yang kududuki dan duduk disebelah kiriku.

“Tidak, tidak, aku hanya menggodamu saja. Aku hanya suka melihatmu berteriak dan memanggil eomma eomma eomma, seperti anak kecil saja”, ejeknya.

“Baekhyun-a ! Dasar kau kkaebsong !”, sambil kutarik rambutnya.

“Andwae ! Sakit ! Aaaaargh !”, rengeknya.

Tiba-tiba terdengar dering dari ponselku. Seketika kulepaskan tanganku dari rambut Baekhyun. Dan akupun mengangkat panggilan tersebut.

“Yeoboseyo ? ……… Nde arraseo”, jawabku.

“Baekhyun-a kita harus pergi ke Zico radio, kudengar Suho sunbae sedang ijin makanya kita harus menggantikannya. Kajja !”

Akupun pergi dengan Baekhyun ke Zico radio, tempat dimana kami magang sebagai penyiar radio.

Setelah kurang lebih 60 menit kami melakukan siaran on air. Kamipun berpamitan kepada crew yang mebantu dan membimbing kami.

“Bekhyun-a ayo kita makan bulgogi atau fried chicken kesukaanmu ? Pasti lezat.”

“Andwae, aku mau makan sayur saja, bagaimana jika sup ?”

“Sup ? Sup apa ? Sup ayam ? Sup iga ? Atau Sup.....paya aku mencintaimu ?”

“Oh ya ? Aniyo, Sup sayur ?”, kata Baekhyun, bermuka ragu.

-----HENING----

“SAYUR?!?!?! Hhhhhhhh Sejak kapan seorang Baekhyun suka sayur ?”, sindirku.

“Kkkkkkk kau baru tau aku sekarang seorang vegetarian ?”

“Aniyo, aku tidak percaya, terakhir kali kamu makan sup wortel kamu memuntahkannya kembali di depan umum. Itu sangat memalukanku”

“Emmmm,i.. i.. i.. itu kan kejadiannya sudah 1 bulan yang lalu, kenapa kau mengungkitnya kembali. Yang terpenting aku sudah minta maaf soal itu.”, elaknya sambil mengalihkan pandangan.

“Argh.. Pokoknya hari ini kita makan seafood saja di restoran favoritmu, aku yang traktir”

“Andwe kita makan di restoran Jepang saja. Ya atau tidak sama sekali”, paksanya.

“Dasar kau ! Baiklah kita makan di restoran jepang!”, kataku sabil menggeram.

Akupun pergi ke Restoran Jepang Favoritku. Entah apa yang terjadi pada Baekhyun sehingga dia jadi seorang vegetarian. Tapi sebenarnya aku tidak yakin dia jadi vegetarian, bagaimana tidak melihat poster sayuran dijalanan saja dia akan menggerutu, apalagi memakannya tidak ada dua detik didalam mulutnya dia akan memuntahkannya dan seharian dia tidak napsu makan. Lebih anehnya lagi dia pernah mendorong orang tak dikenal sampai jatuh hanya karena orang tersebut memakai kostun brokoli saat mendekati Baekhyun. Dan kali ini sepertinya dia akan membuat malu aku lagi. Tapi nggakpapa itu agak sedikit menghiburku saat ini. Aku tidak sabar melihat ulah Baekhyun seperti apa kali ini.

Sesampainya di Restoran Jepang Favoritku.

“Akhirnya sampai juga,aku mau makan ikan salmon dan sushi lobster segar“, celotehku.

“Emmm ya, kau duluan saja Sewon-i, aku akan menyusulmu nanti.”, katanya.

Melihat raut wajah Baekhyun yang agak pucat seketika aku rasa dia takut masuk Restoran ini.

“Emmm baiklah, tapi aku ragu kau akan masuk, pasti kau akan melarikan diri, seperti saat tahun lalu kita berdua kesini kan ? Andwae ! Kajja!”

“Ha ? Melarikan diri ? It’s not my style !”

“Oh ya ? Aku sangat ragu”

“Ah kkaebsong. Baiklah.. Baiklah.. Baiklah.. Kajja.. Dasar bawel”

“Iiiih sudah kubilang jangan bilang itu padaku !”

“Jinjja ? Tapi aku suka memanggilmu Miss Cerewet, karena itu kenyataan”

“Ih dasar Mr Kkaebsong ? Apa kkaebsong ? Kkaebsong... Kkaebsong.. Kkaebsong.. Ha? Kkaebsong ”

“Hh cukup. Kkaebsong is my style”

“Ah apaan? Kajja. Kamu mau mengulur ya ? Supaya kita tidak jadi makan disini ?”

“Ih kau duluan yang cari gara-gara”

Kamipun masuk ke dalam restoran. Saat aku membuka pintu restoran ada seseorang yang mengejutkanku. Tiba-tiba saja jantungku berdegup sangat kencang, tanganku bergetar dan lemas. Aku hanya diam terpaku bediri di depan pintu masuk restoran.

“Sewon-i ? Ada apa ?”, tanya Baekhyun sambil menepuk pundakku.

“Aaaah tidak. Emm di... di.. dimana kita akan duduk ?”

“Emm aku ingin di tempat VIP saja.”

“Oh ya baiklah”

Aku masih terbayang sesosok orang yang aku lihat tadi di depan. Dia adalah Luhan.

“Kami pesan Shushi, Natto, Konjac, Terimakasih”, kata Baekhyun kepada pelayan yang datang.

“Baiklah”, kata pelayang datang pada kami sambil mencatat pesanan kami dan kemudian pergi dari ruangan VIP.

Dan aku baru sadar bahwa aku berada di ruangan VIP restoran ini. Dalam ruangan ini hanya ada kami berdua, dengan sofa krem yang empuk, beberapa majalah, dan sebuah televisi.

“Loh kita ada di ruang VIP ?! Baekhyun-a~ Tumben kamu makan di tempat yang sepi ?   Hanya kita berdua lagi ? Biasanya kamu tidak ingin makan hanya karena tempatnya sepi, kamu makan sendiri, dan masih banyak alasan aneh lainnya.”

“Tidak, aku hanya merasa hari ini akan jadi hari yang bersejarah bagi kita”

“Wae?”

“Lihat saja nanti”, jawabnya sambil bermuka menggoda.

“Emmm Apa ? Beritahu aku ! Beritahu aku ! Beritahu aku ! Cepat !”, paksaku sambil ku tarik-tarik lengan baju Baekhyun.

“Andwae !”, jawabnya sambil menjulurkan lidah.

“Beritahu aku ! Beritahu aku ! Kalau tidak aku akan menggit tanganmu yang imut ini”, kataku sambil tersenyum evil dan menggenggam tangannya.

“Emm.. Baiklah apa boleh buat”, jawab Baekhyun dengan muka serius dan tatapan tajamnya sambil menggenggam erat tangan kananku.

Akupun diam dan kutatap matanya. Saat itu aku melihat matanya dia seperti ingin mengatakan sesuatu hal.

“Hiiih, apa kau ? Modus ya ? Kau ingin mecari-cari kesempatan ya ? Dasar yadong!”, ucapku sambil kudorong mukanya dengan telapak tanganku.

“Hey ! Stop it ! Apa apan kau ?! Dasar Sewon-i !”, katanya sambil mencubit pipiku.

“Aww sakit ! Baekhyun-i ! Lepas ! Lepaskan aku ! Aku bukan orang yadong ! ”, kutarik tangannya dari pipiku.

“Kkkkkkkkkk lihat pipimu !? Seperti tomat di supermarket”, ejeknya.

“Jinjja ? Tunggu pembalasanku !”

Itulah kami, selalu bercanda dimanapun kami berada, kami  juga saling mengerti. Sebenarnya Baekhyunlah yang sering mengerti aku daripada aku mengerti dia. Tapi ada beberapa hal yang aku mengerti dari dia, dia adalah orang yang sangat periang, dia paling tidak bisa berbohong, dia juga selalu menepati janjinya, dia pecinta masakan berbahan dasar danging, dan juga hatersnya sayur.

Beberapa saat kemudian makanan pesanan kami datang.

“Emmm yummmy”, semua makanan yang dipesannya kelihatan sangat lezt.

“Baekhyun-a kelihatannya ini sangat lezat. Aku dengar semua makanan ini sangat bagus untuk orang yang sedang diet. Tapi kenapa kamu memesan semua ini ? Apakah kamu juga sedang diet ?”, tanyaku heran.

“Hh, dasar bodoh, untuk apa aku diet, berat badanku sudah ideal untuk tinggi badanku.”

“Oh iya ya, baiklah, kau makan ikan tuna ini saja ya ?”, kataku sambil meyodorkan potongan ikan tuna dengan sumpit.

“Baiklah, kalau begitu kau harus memakan semua apa yang aku makan. Bagaimana ?”

“Memang kenapa ?”, aku sangat bingung apa yang Baekhyun pikirkan.

“Sudah PERCAYALAH ! Dasar cerewet”

“Iiiih baiklah!”

Akupun mengikuti semua yang Baekhyun  ambil dan yang dimakannya. Aku sangat takjub dengan pa ang aekhyun lakukan saat ini. DIA MAKAN SAYUR !!!

Tapi beberapa saat kemudian aku melihat Baekhyun, dia mulai sangat pucat. Aku rasa dia ingin muntah tapi dia menahannya dari tadi. Akupun sangat khawatir jika terjadi sesuatu padanya.

“Baekhyun-a ? Sudahlah jangan memaksakan diri.Ini hanya tinggal sedikit, biarkan aku yang menghabiskan, hanya tinggal nasi dan beberapa sayur lagi aku masih bisa memakannya.”

“Tidak, sudahlah, Sewon-i harus mengurangi karohidrat. Ingat itu !”

Aku juga baru ingat aku harus mengurangi karbohidrat, gula, protein belebihan, dan makanan yang berlemak.

“Tapi... Kau terlihat sangat pucat dan lihat itu keringatmu sangat banyak !”

“Anniyeo, aku baik-baik saja !”

Akupun manghabiskan makanan diatas mangkukku secara perlahan sambil melihat Baekhyun sangatlah lahap menghabiskan semua makanan di atas meja. Raut wajahnyapun sangat terlihat bahwa dia ingin muntah. Akupun berinisiatif.

*Pippippippippippippippippippippippip*

“Baekhyun-a ada telepon dari eomma, tunggu sebentar ya”

-----------------------------------------

“Baekhyun-a eomma menyruh kita pulang sekarang..... kata eomma oppa kecelakaan”

“Jinjja ? Kajja kita hars cepat”

“Nde”, sambil menganggukkan kepala.

Saat diperjalanan aku melihat Baekhyun sangatlah gelisah. Saat diperjalanan di hanya konsentrasi untuk mengendarai mobil. Sesampainya dirumahku. Baekhyun buru-buru masuk ke rumahku. Dan ternyata yang mebuka pintu eommaku.

“Anyeong haseyo ajjumma. Bagaimana keadaan hyung ?”, tanyanya dengan panik.

“Anyeong haseyo Bakhyun-a. KeadaanChanyeol baik-baik saja. Memang ada apa ?”, tanya eomma pada Baekhyun dengan sangat bingung.

“Bukankah eomma tadi menelphon Sewon-i dan mengabarkan bahwa Chanyeol hyung kecelakaan?”, jawab Baekhyun dengan bingung.

“Emmm... eomma ini sudah larut malan, appa pasti sudah akan sampai, bagaimana jika eomma menyiapkan makanan untuk makan malam kita ?”, celotehku dan menarik eomma kedalam.

“Baekhyun-a jjeongmal mianhae, ini sudah larut malam. Sebaiknya Baekhyun-a pulang. Hati-hati dijalan. Gomawo~”, sambil kututup pintu rumah dengan paksa.

*KEESOKAN HARINYA

Sebenarnya aku tidak enak hati membohongi Baekhyun seperti tadi malam, tapi aku lebih tidak tega lagi melihat Baekhyun tersiksa karena memaksakan diri untuk memakan sayuran. Aku berpikir untuk meminta maaf padanya, dan akupun membawakan  fried chicken kesukaanya untuknya.

Sesampainya di rumah Baekhyun.

*Ting tong ting tong

“Ya tunggu sebentar~”, jawab seseorang dari dalam rumah Baekhyun.

Akhirnya seseorangpun membuka pintu.

“Oh Park Sewon-i ”, kata eommanya Baekhyun.

“Hehe ajumma, maaf mengganggu, apakah Baekhyun ada ajjumma ?”

“Oh iya iya ada, pasti Sewon-i datang untuk menjenguk Baekhyun ya ? Dia ada di kamarnya”

“Memangnya Baekhyun kenapa ajumma ? Apakah Baekhyun sakit ?”, tanyaku sangatpanik mendengar perkataan eommanya Baekhyun.

“ Baekhyun tidak memberitahu Sewon-i ya”

“Tidak ajumma, Baekhyun sakit apa ?”, aku masih bingung dan panik saat itu.

“Jadi begini, tadi malam Baekhyun pulang-pulang dia sangat pucat, dan terus saja muntah-muntah. Dia juga berkeringat dingin. Dia juga sampai sekarang tidak mau makan, eomma khawatir jika Baekhyun kenapa kenapa”, kata Baekhyun eomma menjelaskan padaku.

“Kalau begitu saya ke kamar Baekhyun saja ajumma, terimakasih J ”

*Dikamar Baekhyun

Tok..tok..tok..

“Masuk”

BAEKHYUN-A LIHAT APA YANG TERJADI PADAMU SEKARANG. AKU SUDAH BILANG PADAMU. JANGAN TERLALU MEMAKSAKAN DIRI. MENGAPA KAMU TIDAK MAU MENDENGAKANKU ? KAU ANGGAP AKU INI APA ? HA ?”,bentakku karena aku sudah dapat memendam kemarahan dan kekhawatiranku padanya.

 “Maafkan aku Sewon-i , aku hanya ingin……”

“DIAM!”,tak terasa aku meneteskan air mata. Dan kemudian aku memeluknya sangat erat.

“Maafkan aku Sewon-i, aku hanya ingin membantumu dalam program dietmu. Aku hanya tidak ingin kamu salah memilih program diet seperti yang kamu lakukan dua tahun lalu.”

Dua tahun lalu berat badanku >55kg, dank arena berat badanku >55kg aku tidak dapat memakai pakaian kado pemberian Luhan. Maka dari itu aku melakukan diet ketat demi menrunkan 7kg. Tapi aku malah harus dirawat di rumah sakit karena maag. Dan saat itu Baekhyun untuk pertama kalinya memarahiku.

“Uhuhuhu Baekhyun-a pabo ! Aku tidak sebodoh itu mengulangi kesalahan yang sama. Tapi darmana kau tau semua makanan itu ? Dan urutan memakannyapun kau juga tau ?”, kataku sambil melepaskan pelukanku.

“Emmm… itu aku mengonsultasikannya pada dokter.”

“Apa ? Segitunya ? Gomawo~ Baekhyun-a, tapi kamu memang harus berlatih jadi vegetarian, perlahan. Memakan vitamin dari bahan kimia itu tidak selamanya baik untuk tubuhmu.”

----------------------------

Hari ini Baekhyun sudah kembali seperti semula, dia sudah berpikir aneh lagi, tapi tidak idiot seperti seminggu yang lalu. Karena kami berdua libur, kami memutuskan untuk pergi ke taman bermain.

*Di taman bermain

“Baekhyun, aku ingin makan permen kapas :3”, kataku sambil mengeluarkan jurus AEGYO ala PARK SEWON.

“Emang aku kurang manis apa ? Pake beli permen kapas segala :p”, katanya sambil menjulurkan lidah.

“Oh Baekhyun-a gitu, udah sembuh terus kayak gitu. Aku buatin sup yang isinya 25 macam sayur mau ?”

“Wah Sewon-i baik, gomawo buat tawarannya tapi aku sedang tidak membutuhkannya.”

“Kalau begitu belikan permen kapas, dan ice cream  low fat ! jangan lupa itu ! Aku akan mencari tempat duduk disebelah sana.”, sambil kutunjuk suatu tempat.

Aku menikmati jalanan taman yang tidak begitu ramai ini. Aku menoleh ke kanan ke kiri , ke depan ke belakang. Tiba-tiba aku melihat sesosok pria yang sedang duduk sendiri di sebuah bangku taman ini, dan sepertinya aku mengenalnya. Akupun menghampirinya.

Dan ternyata itu…

“Annyeong~ ^^”, sapaku.

“Annyeong , aaaa Sewon-i”

“Sendirian oppa ?”

“Yaaa aku memang sedang ingin sendiri”

“Kalau begitu lebih baik aku pergi saja, hehe”, dalam hatiku ayo cegah aku.

“Anniyeo, mungkin juga sekarang aku mebutuhkan teman untuk berbincang.”

“Emm, Luhan oppa~ kita sudah lama tidak bertemu ya ?”

“Iya kau benar sekali, apakah kau merindukanku ? Kkkkkkk”

“Emm, ya sejujurnya sedikit”

Luhan oppa dia adalah seniorku saat SMA, setelah dia lulus 2 tahun lalu dia masih seperti dulu, tampan, misterius , baik, pintar, dan multi talent. Dia adalah orang yang aku sukai sejak kelas 1 SMA. Saat aku kelas 1 SMA dia adalah pengurus Osis yang sangat populer dikalangan angkatannya, dan juniornya. Dia pria idaman wanita. Kami pernah begitu dekat. Tetapi saat Festifal akhir tahunan, bodohnya aku, saat itu aku akan menyatakan cinta padanya usai festival. Tetapi pada saat yang bersamaan dia berpacaran dengan senior yang dekat denganku juga. Sejak saat aku aku mulai menjauh dari Luhan oppa. Aku hanya tidak ingin mengganggu hubungan mereka dan juga aku tidak ingin terlalu lama sakit hati.

“Ehem.. Ini permen kapas dan juga ice cream less sugar mu”

“Oh nde gomawo Baekhyun-a. Baekhyun-a masih ingatkah Luhan oppa ?  Sunbae kita saat kita SMA dulu.”

“Luhan siapa ? Aku lupa.”

“Itu lo sunbae kita, dia salah satu pengurus OSIS juga, saat kita kelas 1 SMA. Ih masak lupa sih sama orang sekece dia.”

“Ne~ Aku ingat. Memang kenapa ?”

“Tadi aku sempat bertemu dengan Luhan oppa disini, dan kamipun berbincang-bincang dan bertukaran nomor telepon. Kkkkkkkk aku sangat bahagia”

“Ahh bertemu saja sampai segitunya. Aku bertemu nenekku saja yang sudah bertahun-tahun tidak bertemu, biasa saja!”

“Ah kkaebsong”

----------------------------------------

Sejak aku dan Luhan oppa bertemu di taman saat itu, kami jadi sering saling kontak lewat ponsel. Dan entah mengapa perasaanku pada Luhan oppa jadi berbeda, berbeda dari saat aku duduk di kelas 1 SMA.Dan hari ini aku dan Luhan oppa akan pergi besama, mungkin juga kencan.

“Baekhyun-a ! Hari ini aku akan pergi besama dengan Luhan oppa.”

“Ha ? Ngapain ?”,tanyanya heran.

“Ah kau mau tau aja. Kkkkk kurasa Luhan mulai suka padku”

“Jangan pergi kita ada siaran, kita tidak dapat menolaknya, karen dj yang lain sedang tidak bisa masuk, selain kita.”

“Tapi aku sudah berjanji pada Luhan oppa”

 “Terserah kau saja !”, diapun pergi.

Bagaiman ini aku sudah berjanji pada Luhan oppa untuk pergi jalan-jalan, aku juga tidak mau menolaknya, tapi aku juga harus profesional.

“Yeoboseyo ?”

“Baekhyun-maafkan aku aku harus pergi menemui Luhan oppa, sekarang, nanti aku akan menyusul, kau bisa mengurus absenku kan ?”

“Ta.. Tapi.. “

Tuuuuuut..........Tuuuuuut.......... Tuuuuuuuut.......

Aku memang hebat. Sekarang aku hanya fokus untuk bertemu dengan Luhan oppa. Aku percaya pada Baekhyun untuk menyelesaikan soal absenku hari ini pada pihak Zico radio, aku kira ini tidak akan jadi masalah yang besar.

Saatnya aku memilih baju yang akan aku pakai, casual ? glamor ? atau cute ? Aku bahkan bingung aku harus memakai apa.

------------------------------

Ting tong ting tong

“Ya ? Wait for a minute. Eomma bukain pintunya sebentar, aku sedang bersiap-siap”, teriakku dari kamarku.

------------------------------

“Ne, tunggu sebentar, eh~ Baekhyun. Sebentar ya Sewon-i sedang bersiap-siap. Silahkan masuk dulu.

“Ne, kamsahamnida ajumma”

“Ini pertama kalinya dia sangat lama berdandan. Apakah kalian akan pergi berkencan ?”

“Ah anniyeo ajumma, aku hanya datang kemari untuk menemui Sewon-i seperti biasa”

-----------------------------

“Baekhyun-a !!!!! Aku akan pergi bersama dengan Luhan oppa !”

“Iya aku tau, kau sudah mengatakannya tadi di telepon. Aku sudah meminta ijin absen untukmu hari ini”

“Gomawo my beloved Baekhyun-i”, kataku sambil tersenyum manja padanya.

Ting tong ting tong

“Ne, tunggu sebentar”, teriakku sambil membenahkan poni.

“Aaaa Luhan oppa~ silahkan masuk”, kataku sambil melontarkan senyum termanisku.

“Ne, gomawo~, aaaa Baekhyun-a ?”, tanyanya saat melihat Baekhyun yang sedang duduk di ruang tamu.

“Hehe nde, anyeong haseyo Luhan hyung”, sambil membungkukkan badan.

“Anyeong haseyo Baekhyun-a”, jawabnya sambil mebungkukkan badan juga.

-----------------------------

“Sebaiknya aku pulang dulu, aku dengar di Zico radio ada dj baru yang diterima, jadi hari ini aku akan siaran dengannya. Selamat bersenang-senang Sewon-i.. Luhan hyung. Anyeong..”, kata Baekhyun sampil tersenyum lebar padaku dan Luhan oppa.

“Ya, gomawo, hati-hati di jalan”, kataku sambil melambaikan tanganku ke arah Baekhyun.

“Oppa~ kajja kita mau kemana ?”, tanyaku kepada Luhan oppa.

“Emm aku ingin mendatangi suatu tempat yang selalu aku datangi saat aku bahagia maupun sedang sedih. Tempat itu selalu membuatku tenang. Bagaiman Sewon-i tertarik ?”

“Tentu saja ! Kajja”, jawabku dengan semangat.

------------------------

Tiba-tiba mobil yang kami naiki berhenti di suatu tempat. Tapi tempat itu bukanlah pantai, taman, ataupun taman bermain. Ini adalah halaman rumah yang sangat sejuk dan asri. Tapi entah mengapa kami berhenti di tempat ini, tak jauh dari mobil kami terdapat sebuah rumah bergaya tradisional korea. Aku tiak tau siapa pemilik rumah ini, bahkan aku belum pernah ke tempat ini.

“Kita sudah sampai, kajja..”, ajaknya.

“Ini rumah siapa? Bukankah Luhan oppa tinggal di apartemen, lalu ini rumah siapa ?”, tanyaku sangat bingung.

“Nanti kau akan tau, Sewon-i. Ayo masuk”

 Luhan oppapun  menggandengku masuk ke dalam rumah itu. Dan tiba-tiba saja jantungku berdegup sangat kencang. Melihat tangan kami yang bergandengan, aku jadi berpikir tentang dia adalah seseorang yang aku sukai sejak kelas 1 SMA, dan saat ini kami bergandengan tangan.Tangannya yang lembut, hangat, penuh dengan kehangatan dan perlindungan.

“Sewon-i ? Sewon-i ?”, panggilnya sambil melabaikan tang di depan mataku.

“Mwo ?”, tanyaku sambil tersenyum lebar yang baru sadar bahwa genggaman tangan kami telah lepas.

“Tunggu disini sebentar.”, katanya sambil tersenyum lebar padaku dan berlari keluar dari ruangan ini.

“Ha ? nde”

Beberapa saat kemudian Luhan oppa datang menggandeng seorang wanita paruh baya. Kemudian aku berdiri dan membungkuk untuk memberi salam.

“Anyyeong haseyo, ajumoni.”, kataku sambil  membukkukkan badan dan tersenyum

“Anyyeong haseyo”, jawabnya sambil tersenyum tapi tatapannya kosong dan tak memandang ke arahku.

Kemudian Luhan oppa menggandeng ajumma tersebut duduk. Terlihat ajumma tersebut meraba-raba meja, dan aku rasa ajumma tersebut buta.

“Choneun Park Sewon imnida”, kataku sambil tersenyum.

“Park Sewon-i terimakasih telah datang. Oh iya aku adalah ibu dari Luhan. Apakah Park Sewon-i kekasih Luhan?”

“Eomma~”, kata Luhan oppa.

“Ahahahahahaha, bukan ajumma, saya adalah salah satu teman Luhan oppa, dia dulu adalah sunbae saat saya masih duduk di kelas 1 SMA”, jawabku dengan pipi memerah.

“Sudah sejak lama Luhan tak pernah membawa seorang perempuan datang kemari, bahkan teman laki-lakinya saja jarang. Jadi jika dia membawa seorang datang kemari pasti orang tersebut sangat spesial untuknya.”

“Eomma~ jangan bilang begitu”, jawabnya dengan nada malu-malu.

“Benarkah ajumma ?”

“Panggil saja aku eomma, agar terlihat lebih akrab.”

“ahahahah ne eommanim”, jawabku dengan sedikit keraguan.

“Begitu juga enak didengar, saat pertama aku mendengar suara Sewon-i, aku tau kau pasti anak yang baik dan cantik.”

“Hhhhhhh ajumma~ eh eommnim bisa saja, terimasih”

“Luhan-ya apakah kau tidak ingin membuatkan minum untuknnya ?”

“Ah tidak usah eommanim, saya bisa membuat sendiri.”

“Ah tidak, biarkan Luhan yang membuatkannya untukmu, teh buatannya sangatlah enak, biarlah di yang membuatkannya untukmu. Kita berbincang saja disini”

“Baik eomma. Tunggu sebentar Sewon-i.”

“Ah nde. Kamsahamnida”,  kataku sambil menganggukkan kepala ke arah Luhan oppa.

Luhan oppapun keluar dari ruangan. Kemudian Luhan eomma banyak menceritakan Luhan saat masih kanak-kanak. Saat kanak-kanak Luhan adalah orang yang sangat patuh kepada orang tua, berprestasi dalam hal akademik dan non akademik. Dia begitu sempurna. Pantas saja banyak yeoja yang mengidolakan Luhan, sejak kanak-kanak saja dia bukan hanya tampan, tapi dia juga sopan dan cerdas.

“Eommanim, lalu bagaimana sifat Luhan saat dihadapan eommanim?”

“Saat didepanku, dia sangat manja. Bahkan sampai sekarang. Tapi semenjak ayahnya meninggal dia tidak hany manja tapi dia juga selalu melindungiku. Aku adalah ibu paling beruntung memiliki putra sepertinya.”

“Hhhhhh iya benar, dia begitu sempurna.”

Kemudian Luhan oppa datang membawa minuman untuk kami.

“Silahkan~”

“Gomawo oppa”

Kamipun berbincang-bincang. Dari perbincangan kami, aku melihat sisi lain darinya bagaimana seorang Luhan yang begitu misterius begitu kekanak-kanakan di depan eommanya.

-------------------------------

 Kesesokan harinya.

“Baekhyun-a tadi aku dari Zico Radio dan aku bertemu seorang yeoja imut dan cantik, tapi aku belum pernah melihatnya. Apakah kamu tau siapa dia ?”

“Aaaaa itu adalah Han Bora”

“Han Bora ? Aku belum pernah mendengarnya”

“Ya memang, dia penyiar baru, dia baru masuk kemarin. Dia kemarin yang menggantikanmu.”

“Kau pasti mencar-cari kesempatan. Aku tidak suka.”

“Aniyo ! Aku kan orang baik, kalu aku suka aku akan menegejarnya dengan cara yang gentle tidak seperti itu.”

“Yayaya, baiklah, kita kapan berangkat Baekhyun-a ?”

“Bagaimana jika sekarang ? Jika kita berangkat sekarang kita masih punya waktu sekitar satu jam sebelum siaran ? Makan ice cream~ Aku yang traktir.”

“Wah ! ide bagus ! Oke ! Kalu begitu kita pergi sekarang.”

--------------------------

“Yummmy ice cream low fatnya sangat yummmmmy ! Oh Baekhyun ! Bekhyun-a ! Lihat sebelah sana !”, ku tunjuk seorang yeoja yang sedang duduk sendirian di bangku tanan dekat tempat kami siaran.

“Apa ? Dimana ?”, kata Baekhyun denagn bingung.

“Itu yeoja imut dan cantik yang tadi aku ceritakan !”

“Ya , aku melihatnya , dialah Han Bora.”

“Ayo menghampirinya Baekhyun-a, aku ingin berkenalan dengannya !”

“Aku malas , kita kembali saja disini sangat panas ice creamku meleleh dengan cepat !”

“Ah siapa suruh beli 2 ?!”

“Iri ya ? Kau juga ingin !”

“Tidak au sudah kenyang ! Huh kalau begitu aku sendiri yang akan menghampirinya jika kamu tidak ingin menemaniku”, kataku sambil engacuhkan Baekhyun dan mulai berjalan ke arah yeoja itu.

“Annyeong haseyo.”, sapaku dengan ramah.

“Annyeong haseyo”, dia menjawab denga suara yang sangat lemah lebut.

“Apakah kau dj baru Zico Radio”

“Ne”

“Wah kenalakan, choneun Park Sewon imnida, aku juga dj Zico Radio. Bhanggapseumnida~”

“Bhanggapseumnida ~”

“Apakah kau kemarin yang siaran bersama dengan Baekhyun ?”

“Ne, apakah dia temanmu ?”

“Iya dia temanku”

Kamipun lagsung begitu akrab. Selain dia cantik dan imut, dia juga sopan, ramah, dan juga baik. Kamipun saling bercerita satu sama lain. Ternyata saat aku dan Baekhyun kelas 2 SMA dia adalah junior kami. Dan lebih kebetulan lagi hari ini aku berpasangan dengan Han Bora menajadi penyiar.

--------------------------------

Setelah kami siaran.

“Bora-ya aku pulang dulu ya , aku ada janji. Tolong sampaikan pada Baekhyun, aku tidak bisa menemaninya membeli baju, aku pergi besama Luhan oppa. Gomawo~”

“Ne, nanti akan ku sampaikan pada Baekhyun Sunbae. Hati-hati dijalan eonni.”, katanya sambil tersenyum lebar padaku.

“Ne”, aku berlari masuk ke dalam mobil.

Hari ini Luhan oppa menjemputku, aku dan Luhan oppa berencana pergi ke pantai melihat sun set bersama.

------------------------------------

Di Pantai Haeundae.

“Lihat itu ! Saat kita melihat saat-saat matahari akan tenggelam. Tidak terasa banyak hal yang kita lakukan hari ini, entah itu berguna atau tidak, tapi itu tidak penting lagi karena saat ini aku bersamamu.Dan itu membuat semua hal jadi penting.”

Aku hanya diam. Aku sangat terkejut dengan apa yang dikatakan oleh Luhan oppa. Entah aku salah dengar atau hanya imajinasiku saja berharap Luhan oppa berkata demikian kepadaku.

“Sewon-i maukah kau menjadi kekasihku ?”, tanya Luhan oppa dengan serius sambil memegang tanganku dan menatapku tajam.

“Mwo ? Emmmmmm maafkan aku Luhan oppa aku tidak bisa~”

“Tidak bisa ? Untuk sekali saja berilah aku kesem....”

“Aku tidak bisa menolakmu”

“Benarkah ?”, Luhan oppa terdiam untuk sesaat, lalu bertanya benarkah padaku sambil menarik tanganku dan berlari disekitar pantai.

-----------------------------------

Di rumah

“Yeoboseyo ? Ada apa Sewon-i ?”

“Emmmm aku ingin mengatakan sesuatu padamu ini sangat sangat sangat penting.”

“Iya apa ? Jangan jingkrak jingkrak begitu suaramu jadi bergetar !”

“AKU BERPACARAN DENGAN LUHAN OPPA!!”

“MWO ?”

“Iya aku sekarang kekasih Luhan, sunbae yang dulu aku sukai sejak kelas 1 SMA dan sekarang kami berpacaran ! Aku ingin menangis tertawa teriak ingin melompat-lompat dan masih banyak lagi.”

“Jinjja ? Daebak ! Kamu pasti bahagia ! Kalau begitu aku akan mendapat traktiran darimu !”

“Aaaaaaaaaaaaa Baekhyun AKU SANGAT BAHAGIA ! Baiklah aku akan ke rumahmu saat ini juga dan membeli banyak makananuntuk kita”

“Aaah jjeongmal mianhae aku harus pergi ke rumah nenek sekarang, jadi mungkin lain kali. Sudah dulu ya aku akan berangkat sekarang karena terlalu banyak tekanan. Daaa”

“Emmm baiklah bye “

Mungkin hari ini aku tidak dapat berbagi kebahagiaan dengan Baekhyun tapi aku rasa dia akan sangat bahagia dengan kabarku ini. Baekhyun naega neomu johayo.

----------------------------

Beberapa hari kemudian aku jadi jarang bertemu dengan Baekhyun.Ponselnyapun juga sering tidak aktif. Di Zico Radiopun kami jarang bertemu karena sekarang kami berbeda jadwal.

“Annyeong haseyo eonniya”

“Annyeong haseyo Bora-ya, wah sekarang jadwalnya kita berdua siaran ya ?”

“Ne. Emm eonni..”

“Ya kenapa ?”

“Emmm Baekhyun oppa..”

“Oppa ?”

“Aniyo. Emm maksudku Baekhyun sunbae.”

“Oh~ wae ?”

“Aniyo, tidak apa-apa”

“Jeongmal ?”

“Emm hanya saja aku jarang melihat eonni bersama Baekhyun sunbae ? Apakah kalian baik-baik saja ?”

“Ah perasaanmu saja, hanya saja kami berbeda jadwal saat ini makanya kami jadi jarang bertemu di radio. Tapi kami sering bertemu seperti biasa di luar jadwal kami di Zico Radio ini.”

“Benarkah ?’, tanyanya dengan raut wajah ragu.

“Tentu saja. Bora-ya tidak percaya padaku ?”

“Ahh aniyeo, hanya saja Baekhyun oppa.. Emm Baekhyun sunbae berce....”

“Berce... ? Apa ?”

“Bukan berce.. tapi ber.. ber.. bermurung akhir-akhir ini.”

“Jinjja ?”

“Ah mungkin saja hanya perasaanku, baiklah ini saatnya kita siaran eonni.”

“Oh ne.”

----------------------------------

Baru kali ini aku melihat Bora berkelakuan aneh seperti ini. Dari raut wajahnya saja sudah kelihatan bahwa dia menyembunyikan sesuatu. Apalagi dia memanggil Baekhyun dengan panggilan oppa. Aku kurang begitu menyukai panggilan itu. Aku jadi kangen Baekhyun.

Memang akhir-akhir ini aku juga merasa tidak enak tentang Baekhyun, tapi sekarang dia sulit dihubungi. Jangankan lewat ponsel, aku datang ke rumahnya saja dia sering tidak ada di rumah.

“Kamsahamnida.. Bora-ya aku buru-buru, aku ada urusan. Bye”

“Ne, hati-hati eonni.”

Aku berkali-kali menelponnya tapi tidak ada jawaban. Akupun memutuskan untuk pergi ke rumah Baekhyun.

----------------------------------

Ting tong ting tong

“Ajumma, apakah Baekhyun ada ?”

“Tadi dia bilang ingin menjemput seseorang di Zico Radio, aku kira itu Sewon-i”

“Ah begitu.. Mungkin kami tidak bertemu tadi, karena saya buru-buru. Kalau begitu saya pergi dulu ajumma, kamsahamnida.”

“Ah~, mengapa kau tidak menunggu Baekhyun saja disini ? Aku akan membuatkanmu chocomilk hangat , bagaimana ?”

“Aniyeo, tidak usah terimakasih ajumma. Aku akan menemui Baekhyun di Zico Radio saja.”

“Baiklah kalu begitu hati-hati di jalan.”

“Ne~ kamsahamnida ajumma.”

Ku lajukan mobilku secepat mungkin.

---------------------------------

Sesampainya di Zico Radio aku melihat mobil Baekhyun di tempat parkir. Aku berlari ke dalam gedung Zico Radio. Aku mencari ke tempat kami siaran, tapi aku tidak menemukannya. Kemudian seseorang mengatakan jika Baekhyun sedang di kantin. Akupun berlari secepat mungkin ke kantin.

Saat di kantin aku melihat Baekhyun sedang duduk sendiri. Entah mengapa aku sangat lega bisa melihat Baekhyun lagi. Aku menghampirinya, tapi tiba-tiba datang seorang yeoja duduk dihadapannya. Kuhentikan langkahku dan menyipitkan mataku untuk melihat wajah yeoja tersebut karena jarak kami yang jauh. Saat aku sadari ternyata yeoja itu Han Bora. Akupun mengabil ponsel dari dalam tas dan aku mencoba menelpon Baekhyun. Dari kejauhan aku melihat Baekhyun mengambil ponselnya dari dalam sakunya, tapi kemudian dia hanya meletakkan ponselnya di atas meja. Ku tutup teleponnya dan aku menelponnya kembali. Tapi lagi-lagi dia hanya mengambil ponselnya dan melihat layar ponselnya dan meletakkannya lagi dan berbincang kembali dengan Bora. Seketika aku tidak bisa berpikir positif saat itu, dan tiba-tiba saja dadaku serasa sesak dan ada sesuatu yang membuatku ingin meluapkan kemarahan, dan tiba-tiba aku tidak ingin melihat mereka berdua. Jadi aku pergi meninggalkan mereka.

Kubuka pintu mobil kemudian aku masuk dan membanting pintu mobil secara spontan. Tiba-tiba ponselku berdering. Saat aku akan mengangakat telepon, aku melihat wajahku di layar ponsel, tak kusadari aku meneteskan air mata. Ternyata Luhan oppa yang menelponku. Aku segera menghapus air mataku dan mengangakat telepon darinya.

“Yeoboseyo Luhan oppa. Ada apa ?”

“Tidak apa-apa hanya saja aku berperasaan buruk tentangmu. Tapi karena sepertinya kamu baik-baik saja. Jadi aku lega”

“Tenang saja aku baik-baik saja. Oppa~ bisakah kita pergi ke suatu tempat yang ramai dan mengasikkan. Aku sedang suntuk”

“Ne, sekarang kamu dimana ?”

“Aku… Sedang perjalanan pulang.”

“Baiklah kalau begitu aku akan segera ke rumahmu, changiya”

“Ne, arasseo

------------------------

“Changiya~”

“Ne~”

“Mengapa dari tadi kamu tidak semangat seperti biasanya, ada apa ?”

“Emm nggakpapa mungkin memang aku sedang tidak enak badan oppa~”, kataku sambil tersenyum pada Luhan.

Entah mengapa aku masih terngiang-ngiang sikap Baekhyun tadi.

“Oppa~ emm aku ingin pergi ke tempat lain saja, aku bosan disini. Aku ingin ke tempat yan sepi saja aku ingin meluapkan kemarahanku.”

“Bukankah kamu yang bilang tempat ini tempat favorit kita ? Baiklah. Tapi..”

“Tolonglah oppa, jangan tanya kenapa, Aku ingin melepaskan beban ini. Ini terlalu complicated.”

“Ne, arasseo. Kajja~”

“Jeongmal gomawo oppa”

----------------------------------

Ternyata Luhan oppa mengajakkaku ke Air Terjun Yongso . Aku bisa melihat kebingungan dan kekhawatiran Luhan sunbae dari raut wajahnya. Tapi aku tidak mungkin mengatakan semua ini padanya. Bahkan aku tidak tau mengapa aku jadi begini. Memang walaupun ada Luhan sunbae yang selalu memperhatikanku tapi aku tetap merasa membutuhkan Bakhyun disisiku. Dan saat ini aku melihatnya dengan yeoja lain, aku jadi tidak tenang. Rasa ini seperti saat aku melihat Luahn sunbae bersam yeoja lain saat festival tahunan saat aku masih SMA.

Aku berlari mendekati air terjun tersebut dan menagis. Kemudian aku berteriak sekuat tenaga.

“BAKHYUN-A KENAPA KAU BERBUAT INI PADAKU ?! BAHKAN BARU KALI INI KAU BERSIKAP SEPERTI INI PADAKU SETELAH SEKIAN LAMA KITA SELALU BERSAMA ! APA KARENA YEOJA ITU. APA KAU PUAS MELIHATKU SEPERTI INI ? HA ? APA KAU PUAS ! TERUS SAJA KAU LAKUKAN INI PADAKU, TERUS SAJA KAU DEKATI DIA, DEKATI SAJA DIA. DIA LEBIH CANTIK, LEBIH MANIS, BAHKAN DIA LEMAH LEMBUT TIDAK SEPERTI AKU YANG SELALU TIDAK INGIN KALAH DENGANMU! YANG SELALU INGIN TERLIHAT KUAT DIDEPANMU! AKU BENCI KAU !”, teriakku sambil menangis dan mengambil beberapa batu kemudian melemparkannya sekuat mungkin.

 “Aku yakin kau lebih mencintai dia daripada aku !”, katanya sambil memelukku dari belakang.

Seketika aku terdiam dan aku baru sadar apa yang tadi aku katakana. Bahkan aku lupa aku sedang bersama Luhan sunbae.

“Sekarang ikut aku !”,Luhan sunbae melepaskan pelukannya dan menarikku pergi.

Disepanjang perjalanan aku tidak bisa berhenti menangis. Luhan sunbaepun mengendari mobil sangat cepat, bahkan kecepannya mencapai 110 mil / jam.

“Tunggu disini, jangan pergi kemana-mana”, katanya dan keluar dari mobil.

Kami berhenti di pom bensin.  Aku melihat dia masuk dalam mini market. Beberapa saat kemudian dia keluar membawa sekantung belanjaan. Entah apa yang ia beli. Kemudin dia kembali ke mobil dan melanjutkan perjalanan.

Ternyata aku baru sadar aku berada di daerah pantai favorit Luhan sunbae.

“Aku membeli ice cream ini untukmu. Jadi makanlah, semua ini ice cream low fat, jadi tenagn saja”

Saat Luhan sunbae mengatakan bahwa ice cream yang ia beli adalah ice cream low fat, aku teringat Baekhyun kembali.

“gomawo oppa”

“Chomaniyeo. Kita harus menghabiskan semua ice cream yang aku beli jadi Semangatlah !”

“Kalau hanya satu saja aku bisa menghabiskannya tidak ada 5 menit oppa.”

“Kkkkkkk aku percaya, tapi aku punya aku membeli 1 kantung besar penuh ice cream ? Lihat ini !”

“Wae ? Bagaiman kita bias menghabiskan semua ini oppa ? Ini sangat banyak bahkan aku belum pernah memakan ice cream sebanyak ini.”

“Aku yakin kita bisa menghabiskannya tanpa sisa. Mari kita berlomba menghabiskan semua ini. Bagaiman ? Apa change takut ?”

“Tentu saja tidak ! MARI KITA BERLOMBA !”

“Sebelum itu berikan ponselmu, letakkan disebelah ponselku. Mari kita gunakan mode pesawat pada ponsel kita. Dan kita bersenang-senang hari ini tanpa ada gangguan !”

“Nde!”

“Okey ! Hana ! Deul ! Set ! Go !”

--------

“Mari  kita video ini !”

“Gunakan ponselmu saja oppa. Kita selfie dengan ponselku !?”

--------

“Oppa~ lihat foto-foto kita ! Lucu ! Lihat oppa aku menang 20 ice cream ! Kkkkkk Luhan oppa hanya 10 ice cream Kkkkkkk Kau payah oppa seperti Baekhyun. Emmm Aniyeo,maksudku…”

“Ah tidak apa-apa aku akan berusaha”

“Jjeongmal mianhae oppa, Emmm oppa bagaiman jika share foto-foto kita ke twitter ? dan weibo ?”

“Nde. Ide yang bagus. Mari kita share. Tapi nanti saja. Sekarang kita berfoto bersama sunset”

“Oh iya ! Baiklah. Hana.. Deul.. Set.. *Krik* Hana.. Deul.. Set.. *Krik* Hana.. Deul.. Set.. *Krik*”

Dan tiba-tiba saat foto kami ke-4 dengan sunset. Tiba-tiba Luhan sunbae mencium pipi kananku dan terpotret. Aku terdiam sejenak dan kemudian Luhan sunbae merebut ponselku kemudian bergantian dia yang memegang ponselku dan memotret. Dan kemudian Luhan sunbae menggenggam tanganku berlari mengitari pantai.

--------------------------------------

Setelah sunset berakhir kamipun beranjak pulang.

“Oppa~ biarkan aku yang menyetir ya ?”

“Andwae kau pasti lelah changiya~ Tidak.. Aku tidak lelah. Jebal~ ya ? ya? Ya ?”

“Baiklah terserah kau.”

-------------------------------------

“Oppa tolong upload foto-foto kita di twitter saja.”

“Baiklah, tapi foto kita sangat banyak, apakah semua akan kau upload ?”

“Oh iya benar juga. Kalu begitu beberapa foto saja.”

“Yang mana fotonya ?”

“Terserah Luhan oppa saja. Aku akan konsentrasi menyetir. Kkkkk’

“Baiklah~”

------------------------------------

“Changiya~ bisakah kita berhenti sebentar, biarkan aku yang menyetir sekarang.”

“Tidak usah, biarkan aku saja !”

“Changiya~”, dengan gaya Aegyo ala Luhan sunbae yang sangat imut itu.

“Baiklah”

------------------------------------

Kami pun bertukar posisi. Akupun membuka twitter. Dan melihat foto-foto yang Luhan sunbae upload. Aku sangat terkejut ketika fotoku yang sedang dicium Luhan sunbae.

“Oppa kenapa foto ini juga diupload”, tanyaku sambil menunkuk foto itu.

“Ah memang kenapa ? Bukankah itu lucu ?”

“Tapi…”

“Sudahlah tak apa…”

-----------------------------------

Sebenarnya aku kurang suka dengan foto ini. Aku takut Baekhyun melihatnya jadi aku menghapusnya. Setelah aku menghapus foto itu, tiba-tiba aku ingin stalking twitter milih Baekhyun.

Dan ternyata bionya “in relationship with @HanBora”. Kemudian aku membuka akun twitter milik  Bora. Bio miliknyapun juga bertuliskan “in relationship with @ByunBaekhyun”. Membaca semua tweetnya dan malihat foto-foto miliknya. Dan ternyata dia juga berselfie dengan Baekhyun yang ia upload sekitar dua hari yang lalu. Baekhyun pun terlihat bahagia sama sperti saat kami bersama. Melihat semua foto dan tweet Bora yang berhubungan dengan Baekhyun aku sangatlah muak. Kali in aku benar-benar tidak dapat membendung perasaan sakit yang sangat menusuk ini.Ini lebih menyakitkan daripada aku melihatnya bersama Bora tadi siang.

“Changiya ? Kenapa kamu menangis ?”

Aku mendengar apa yang Luhan sunbae katakan, tapi hanya saja aku tidak bisa mengatakan apa-apa padanya. Luhan sunbae yang sangat panik melihat aku seperti ini. Kemudian dia ingin merebut ponsel yang sedang aku genggam. Tapi aku tidak ingin Luhan sunbae melihatnya jadi aku melindungi ponselku sebisa mungkin. Dan akhirnya Luhan sunbaepun menyerah. Berkali-kali Luhan sunbae bertanya padaku, tapi tidak sanggup menjawabnya.

-------------------------------------

Sesampainya dirumahku, aku berlari masuk ke dalam rumah tanpa mengucapkan sepatah katapun pada Luhan sunbae.

“Selamat datang Sewon-i. Kamu kenapa ? Apa yang terjadi ?”

“EOMMA !! BAEKHYUN.. DIA…”, kataku sambil menangis tersedu-sedu di pelukan eomma.

--------------------------------------

Keesokan harinya.

“Sewon-i bangun ! apa kau tidak ingin kuliah hari ini ? Luhan sudah menjemputmu untuk mengantarmu ke kampus”

“Hari ini aku tidak akan kemana-kemana, aku ingin istirahat di rumah saja eomma.”

“Baiklah kalu begitu akan kusampaikan padanya”

-------------------------------------

Toktoktok

“Siapa ?”

“Ini eomma”

“Sebentar eomma, masuklah. Sudah tidak aku kunci.”

“Ini sup untukmu, tadi Luhan yang membuatkannya untukmu, rasanya sangat lezat, cobalah.”

Aku sangat kaget mendengar perkataan eomma bahwa Luhan sunbae memasak sup untukku.

“Aku tidak percaya, pasti eomma yang membantunnya.”

“Tidak, tadinya eomma yang akan memasak tapi Luhan tidak ingin dibantu, katanya ia ingin membuat sup yang special untukmu. Jadi eomma hanya menyiapkan bahan-bahannya saja. Kau juga harus makan. ”

“Baiklah.”, kemudian aku memakan sup buatan Luhan sunbae, dan ternyata memang sangat lezat.

Mungkin saat ini aku memang benar-benar mencintai Baekhyun bukan hanya sebagai teman maupun sahabat. Aku akan sangat bersalah jika aku membiarkan Luhan mencintaiku tanpa ada kepastian dariku saat ini. Walaupun aku tau Baekhyun sekarang milik Bora, tapi aku tidak ingin melihat Luhan lebih tersakiti dari ini. Saat ini keputusan ada padaku.

“Eomma, apakah Luhan oppa sudah pulang ?”

“Memang kenapa ? Dia sepertinya sedang di ruang tamu.”

“Ne, Kamsahamnida eomma~”

Aku berlari menuruni tangga menuju ruang tamu, melihat Luhan oppa sedang duduk tertidur aku memeluknya dari belakang sambil meneteskan air mata.

“Oppa ikut aku~”, kataku sambil menarik tangannya keluar rumah tepatnya di halaman belakang rumahku.

“Oppa~ aku sangat menyayangimu. Aku juga beterimakasih atas semua perhatian yang oppa berikan padaku. Jeongmal, jeongmal gomawo~ oppa. Terimakasih telah bersabar dan tetap mencoba membuatku berpegang teguh pada Luhan oppa. Jjjeongmal mianhae aku tidak bisa menjadi kekasih yang sempurna dan baik untukmu oppa. Tapi aku tidak bisa menjadi kekasihmu lagi setelah kejadian yang membuatku sadar bahwa sebenarnya orang yang aku cintai adalah Baekhyun. Aku sudah terbiasa melakukan hal bersama Baekhyun, tanpa sadar kasih sayangku kepada Baekhyun bukan hanya sebatas sahabat. Aku tidak bisa melihat Baekhyun bersama yeoja lain. Jadi maafkan aku oppa aku tidak bisa menjadi kekasihmu lagi aku tidak ingin menyakitimu lebih lama lagidengan perasaan ini.”

“Changiya~ dengarkan aku, aku tidak apa-apa. Aku hanya tidak ingin melihat kau tersakiti seperti ini, karena melihatmu tersiksa hari-hariku menjadi tidak tenang.Tapi jika memang itu maumu aku menerimanya. Tapi biarkan aku mencoba selalu menenagkanmu saat kau tersakiti olehnya, karena dia sedang dimiliki oleh yeoja lain.”

“Aku sangat berterimaksih atas segalanya oppa~ Tapi jika kau tetap dekat denganku kau akan lebih tersakiti dari ini. Jadi biarkan aku yang menanggung rasa sakit ini sendiri karena aku mencintai orang yang terlalu mengerti aku.”

“Bagaimana kau tau dia mengerti kau ?Bahkan saat tau sahabatnya sedang bahagia dengan pria lain. Dia malah meninggalkanmu”

“Dia tidak meninggalkanku hanya saja dia memberi waktu untuk kita bersama.”

“Baiklah jika itu memang keputusanmu. Tapi kau tidakberhak memaksaku ! Aku akan tetap menjagamu.”, kemudian dia pergi meninggalkanku.

--------------------------------

Dua minggu kemudian.

“Kamsahamnida~. Saya pulang dulu.”

“Eonni ? Ada yang harus aku bicarakan denganmu eonni. Ini peting”

“Maaf  Bora-ya tapi aku aku ada jadwal siang di kampus.”

“Tapi.. ini mengenai kekasihku.”

“Iya aku tau dia Bekhyun kan ?”

“Bagaimana eonni tau ?”

“Aku melihat sendiri kalian di taman kemarin dan kalian terlihat sangat mesra.”

“Ta.. tapi eonni...”

“Maaf aku buru-buru. Bye”

Aku buru-buru melarikan diri darinya. Aku malas saja mendengarkan cerita tentang dia dan kekasihnya. Dia kira aku tidak tau siapa kekasihnya ? Setiap kami mendapat jadwal siaran bersama dia selalu menceritakan kekasihnya. Tapi saat aku tanya siapa kekasihnya dia malah mengalihkan pembicaraan.

Sekarang aku benar-benar muak. Kenapa Baekhyun melakukan ini padaku ? Apa dia tidak merasa bahwa aku mencintainya. Memang hubungan kami belum membaik. Kami masih sulit bertemu.

Tak disangka saat aku berlari dan bertabrakan dengan seorang namja yang membawa sebuah rangkaian bunga.

*Bruk

“Jjeongmal mianhae. Saya tidak sengaja.” kataku sambil  membungkukkan badan tanpa melihat wajah yeoja itu.

“Ya, tidak apa-apa, seharusnya aku yang minta maaf karena tidak hati-hati.”

Akupun menegakkan badan, dan melihat wajah namja tersebut. Karena aku merasa itu suara baekhyun.Ternyata memang benar dia adalah Baekhyun.

“Aaa….. Baekhyun-a”

“Sewon-i~ apa kau baik-baik saja ?”

“Ne, tentu saja. Bagaimana dengan Sewon-i apakah ada yang luka ?”

“Tidak.”

Hanya betemu lagi dengannya saja aku sudah merasa bahagia.

“Baekhyun oppa~”, terdengar suara dar arah belakangku. Akupun menoleh ke belakang. Terlihat Bora sedang melambaikan tang dan mendekati Baekhyun.

“Baekhyun-a aku buru-buru. Bye”, kataku sambil menahan air mata yang aku rasa akan jatuh.

“Tu..Tunggu sebentar sewon-i..”

“Baekhyun oppa, apakah itu bunga untukku ?”, sekilas aku mendengar itu.

Bahkan Baekhyun memberikan bunga kesukaanku pada yeoja lain.

-------------------------------

Saat ini aku benar-benar kuat melihat mereka berdua semakin dekat. Hanya saja aku merindukan Baekhyun yang dulu.

Hari ini berjalan-jalan di taman favorit kami sendiri. Tanpa disengaja aku melihat Baekhyun dan Bora sedang duduk berdua. Betapa sakitnya aku melihat mereka berdua. Tapi karena jarak kami tak jauh.Aku mencoba menyapa mereka berdua.

“Anyeong”

“Se.. Se...Sewon-I apa yang kau lakukan disini ?”, tanya Baekhyun yang terkejut melihatku.

“Eonni ? Eonni datang dengan siapa ?”

“Emmm, a… aku..”

“Tentu saja datang bersamaku”, tiba-tiba seseorang menggandeng tanganku dari belakang.Saat kuteleh, Luhan sunbae yang menggandengku.

Dan aku hanya bisa tersenyum.

“Kajja, kau ini sudah kubilang biar aku yang menjemputmu.”, kata Luhan sunbae di depan mereka berdu sambil mengelus-elus rambutku. Kemudian dia merangkulku.

“Tetaplah seperti ini dulu sampai kita kelur dari taman ini.”, bisiknya lirih kepadaku.

-----------------------------------

“Menangislah, aku tau perasaanmu saat ini.”

Karena perkataan Luhan sunbae yang membuatku tenang, akupun menangis di pundaknya. Dia masih saja melindungiku. Aku tak tau persaannya saat melihatku menangisi yeoja lain di depannya.Pastinya sangat sakit. Melihat yeoja yang dicintainya mnagisi namja lain di depannya.

Baekhyun aku merindukanmu. Aku tidak ingin mengecewakan Luhan sunbae lagi. Jadi kembalilah disisiku.

------------------------------------

Keesokan harinya.

*Ponselku tiba-tiba saja berdering

“Yeoboseyo. Siapa ini ?”, kuangkat telepon tanpa melihat siapa yang menelponku karena aku masih mengantuk, aku baru saja bangun.

“Emm ini Baekhyun”

“Mwo ?”, kubuka penutup mata tidurku dengan cepat, “Oh Baekhyun-a ada apa ?”

“Turunlah dan mari makan bersama.”

“Apa maksudmu ?”

“Turunlah ke ruang makan ! CEPATLAH! AKU SUDAH LAPAR”, teriaknya.

Jantungku bedetak sangat kencang. Kubuka selimut dengan cepat dan berlari menuju ruang makan.

“Mwo ? BAEKHYUN-A !!!!!!! AKU MERINDUKANMU !”, teriakku saat melihat Baekhyun dan kemudian aku berlari lagi memeluk Bekhyun sambil melompat-lompat.

“Cukup ! Cukup ! Cukup ! Aku bisa mati !.”

“Oh yayaya baiklah aku akan melepaskanmu sekarang, aku lupa kau kan sudah punya kekasih. Mana boleh aku memeluk kekasih orang lain.”

“Mwo ? Maksudmu Bora ? Kami sudah putus sejak seminggu yang lalu.”

“Wae ?”

“Karena aku mencintai orang lain, dan aku tidak ingin memberinya harapan palsu, dia adalah yeoja yang cantik, manis, lemah lembut, dan juga sangat baik. Pasti banyak namja yang lebih bisa mencintainya.”

“oh, kau mencintai yeoja lain ya ? Kalau begitu dekati dia, jangan sampai kau terlambat”, jawabku dengan mencoba bersikap tegar didepannya.

“Iya juga kau benar. Bagaimana caranya ?”

“Emmm bagaimana caranya ? Itu terserah kau.”

“Bagaimana jika aku memasakkan makanan untuknya?”

“Jangan. Kau ingin membunuhnya ?”

“Loh memang apa yang salah dengan aku memasak ?”

“Selain kau tidak suka makan sayur, kau juga tidak memasak daging sampai matang !”

“Lalu bagaimana?”

Dia masih tidak menyadari bahwa aku mencintainya bukan hanya sebagai sahabat.

“Emm berikan saja dia hal yang ia sukai.”

“Ide yang bagus kalu begitu aku pergi sekarang ya ?”

“Ha ? Nde. Hati-hati di jalan.”

-------------------------------------

“Kenapa kau tidak makan Sewon-i ?”

“Aku sedang tidak napsu makan.”

“Kalau begitu hargai Baekhyun.”

“Eomma, jebal ! Jangan sebut namanya lagi. Aku sedang tidak ingin mendengar namanya.”

“Baiklah, sebenarnya semua makanan ini dimasak oleh dia. Bahkan sampai tangnnya terkena air panas”

“Benarkah ?”

Lalu aku berlari mengambil ponselku dan menelppon seseorang.

“Yeoboseyo, Luhan oppa ? Terimakasih atas semua masakan ini, aku akan menghabiskannya. Dan juga jeongmal mianhae tentang tangamu yang terkena air panas. Bagaimana keadaanmu sekarang oppa ?”

“Mwo ? aku tidak memasak makanan untukmu.Aku sedang di luar kota. Dan juga tanganku tidal terluka.”

“Jangan bohong oppa aku benar-benar minta maaf.”

“Sungguh, bagaimana aku berada di rumahmu sedangkan dari tadi malan aku ada di luar kota.”

“Lalu siapa ?”, tanyaku karena aku sangat bingung denga semua ini. Kemudian aku melihat ke arah eomma. Tetapi eomma hanya tertawa terbahak-bahak melihatku. Dan akupun menutup telepon.

“Eomma lalu siapa yang memasak semua makanan ini ?”

“Dia, orang yang kurasa kau cintai.”

“Siapa ? Ayo jawab aku eomma !”

“Kau yang bilang sendiri, aku tidak boleh menyebut namanya.”

“Maksud eomma… BAEKHYUN ?”

“Nde”

“Jadi yang memasak semua makanan ini adalah Baekhyun”

“Iya, jadi makanlah yang lahap, eomma ingin pergi sebentar”

“Ne”

Akupun makan semua masakan yang Baekhyun masak untukku, aku sangat mengetahuinya. Dia tidak bisa memasak saman sekali tapi dia melakukannya dengan baik. Aku rasa dia berusah keras. Tapi dia berlatih memasak untuk orang yang sekarang iacintai. Ini benar-benar jalan buntu untukku.

----------------------------------

Ponselku berdering.

“Yeoboseyo Sewon-i. Mari kita pergi ke suatu tempat”

“Kapan ?”

“Tentu saja sekarang”

“Baiklah. Aku siap-siap dulu”

-----------------------------------

Di mobil

“Kita mau keman ?”

“Ke suatu tempat dimana aku akan menyatakan cinta pada orang yang benar-benar aku cintai.”

“Kau ini sungguh. Kenapa kau mengajakku ? Dasar kkaebsong ! Kalau kau bilang ingin mengajakku untuk melihat kau menyatakan cinta pada orang yang kau cintai AKU TIDAK AKAN PERNAH MAU ! DASAR BODOH !”

“Kenapa kau marah padaku ? Kenapa kau menangis ?”

“Apa kau bodoh selama ini. Sebenarnya aku mencintaimu bukan hanya sebagai sahabat”

Lalu aku terdiam, aku tidak berpikir berkata seperti, tapi kata-kata itu keluar dengan sendirinya karena mendengar pernyataan Baekhyun padaku. Baekhyun tidak berkata sepatah katapun, raut mukanya pun berubah, dan dia menambah kecepatan mobil yang kami kendarai.

------------------------------------

“Turunlah”

“Aku di mobil saja”

“Turunlah”

“TIDAK ! APA KAU SEKARANG TIDAK PUNYA HATI ? KAU TIDAK MENGERTI APA YANG AKU KATAKAN TADI ?”, teriakku.

Kemudian Baekhyun keluar dari mobil dan membuka pintu dan menggandeng tanganku dan menarikku keluar.

“Jangan paksa aku ! Atau aku akan teriak”, dia pun berhenti dan melepaskanku.

“HEY KALIAN SEMUA !”, teriak Bakhyun yang membuat semua orang berpaling kea rah kami.

“Baekhyun-a Apa yang kau lakukan ?!”

“SEMUA ORANG DISINI ! AKU INGIN MENGATAKAN BAHWA DARI DULU SAMPAI SEKARANG ORANG YANG AKU CINTAI ADALAH PARK SEWON DIA ADALAH SAHABATKU. SEKARANG DIA ADA DI SEBELAHKU. BAHKAN SEKIAN LAMA AKU MENAHAN SIKSAAN HATI KARENA TIDAK BISA MENYATAKAN CINTA PADA ORANG YANG AKU CINTA. DAN SEKARANG AKU TIDAK INGIN ITU TERJADI PADAKU  LAGI! PARK SEWON SARANGHAJA”, teriaknya yang membuatku tidak bisa berkata-kata.

“Park Sewon-i, jjeongmal mianhae membuatmu kecewa dengan menjadikan Han Bora sebagai kekasihku. Itu karena kau telah menjadi kekasih Luhan hyung. Saat aku mendengar kau berpacaran dengan Luhan hyung. Itu membuatku sangat hancur, bahkan bebeapa hari aku tidak dapat berpikir jernih, tapi karena Han Bora yang menyemangatiku dan mengertiku, dan ternyata di juga menyukaiku sejak dia kelas 2 SMA. Karena ku tidak ingin membuatnya kecewa seperti aku, aku menjadikannya kekasihku, aku berkata demikian padanya dan dia menerima walaupun hanya untuk beberapa minggu saja. Tapi semakin kami sering bersama aku semakin jauh darimu, dan membuatku merasa rindu denganmu. Tapi aku tidak ingin mengganggu kebagiaanmu,”

“Baekhyun-a cukup aku percaya padamu. Aku juga ingin mengatakan sebenarnya aku sudah putus dengan Luhan oppa. Dia memang sangat sangat sangat baik bahkan aku akui dia lebih baik darimu. Tapi aku merasa sangat kehilangan saat aku melihat kau bersama yeoja lain.”

“Benarkah ? Jadi maukah kau menjadi yeojachingu ku ?”

“Tentu saja . Kau memang benar-benar kkaebsong, apa gunanya aku bercerita panjang lebar jika jawabnnya tidak”

Kamipun saling berpelukan diiringi suara teriakan  dan tepuk tangan orang-orang di taman ini.

“Oh iya aku sudah membelikan seemua makanan yang kau sukai sebanyak mungkin. Mari kita habiskan bersama.”

“Kau ini seperti Luhan sunbae ?! Aku kenyang karena masakanmu tadi pagi.”

“Lalu bagaimana dengan nasib semua makanan ini ? Jangan-jangan kau yang mengahabiskan semua makanan itu ya ?”

“Tentu saja kau kan sama sekali tidak bisa masak tapi kau berusaha memasak untukku. Jadi aku menhabiskan semuanya sendirian .”

“MWO ?!”

“Aku juga perah melihat kalian berdua kesini 2 kali beberapa hari ini. Apa yang kalian lakukan ? Dan saat itu apa status kalian ?”

“Oh itu Bora sedang memberiku informasi tentangmu, dan memberiku resep supaya aku bisa memasak untukmu. Beberapa hari ini dia juga mengajariku memasak dirumahku. Oh iya sebenarnya bunga yang aku bawa itu untukmu”

“Jadi  bunga itu untukku bukan untuk Han Bora ?”

“Tentu saja. Memangnya siapa lagi yang suka bunga langka itu selain Sewon-I”

“Oh so Baekhyun-a so sweet”, kataku sambil mencubit pipi Baekhyun.

“Oh iya jadi bagaimana nasib ice cream di mobil yang sangat banyak itu ?”

“Emmm bagaimana jika kita berikan pada anak kecil yang lucu-lucu di taman ini. Anggap saja kita sedang merayakan hari jadi kita.”

Byun Baekhyun, kami dulu hanyalah sahabat, tapi sekarang kami sepasang kekasih yang bersahabat. Cinta kami berawal dari kebiasaan dan ketergantungan kami satu sama lain sejak kami masih sangat remaja. Kisah kami sebelum mencapai puncak, kami mengalami banyak hal yang membuat kami manyakiti satu sama lain tanpa disadari, kami juga menyakiti orang –orang yang menyayangi kami. Tapi kami beruntung, kami masih bisa bertahan sampai sekarang.

Title                  : MORE  THAN  JUST  BESTFRIEND

Author            : Firda Ulya 

Rating             : Teenager

Genre              : Romance ,AU [Alternate Universe]

Length             : One Shot

Main Cast        :

Byun Baekhyun (EXO)

Park Sewon (CO)

Luhan (EXO)

Other Cast       :

  • Han Bora
  • Baekhyun eomma
  • Park Sewon eomma
  • Park Chanyeol (EXO)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun