“Tidak, aku hanya merasa hari ini akan jadi hari yang bersejarah bagi kita”
“Wae?”
“Lihat saja nanti”, jawabnya sambil bermuka menggoda.
“Emmm Apa ? Beritahu aku ! Beritahu aku ! Beritahu aku ! Cepat !”, paksaku sambil ku tarik-tarik lengan baju Baekhyun.
“Andwae !”, jawabnya sambil menjulurkan lidah.
“Beritahu aku ! Beritahu aku ! Kalau tidak aku akan menggit tanganmu yang imut ini”, kataku sambil tersenyum evil dan menggenggam tangannya.
“Emm.. Baiklah apa boleh buat”, jawab Baekhyun dengan muka serius dan tatapan tajamnya sambil menggenggam erat tangan kananku.
Akupun diam dan kutatap matanya. Saat itu aku melihat matanya dia seperti ingin mengatakan sesuatu hal.
“Hiiih, apa kau ? Modus ya ? Kau ingin mecari-cari kesempatan ya ? Dasar yadong!”, ucapku sambil kudorong mukanya dengan telapak tanganku.
“Hey ! Stop it ! Apa apan kau ?! Dasar Sewon-i !”, katanya sambil mencubit pipiku.
“Aww sakit ! Baekhyun-i ! Lepas ! Lepaskan aku ! Aku bukan orang yadong ! ”, kutarik tangannya dari pipiku.