“Jadi begini, tadi malam Baekhyun pulang-pulang dia sangat pucat, dan terus saja muntah-muntah. Dia juga berkeringat dingin. Dia juga sampai sekarang tidak mau makan, eomma khawatir jika Baekhyun kenapa kenapa”, kata Baekhyun eomma menjelaskan padaku.
“Kalau begitu saya ke kamar Baekhyun saja ajumma, terimakasih J ”
*Dikamar Baekhyun
Tok..tok..tok..
“Masuk”
“BAEKHYUN-A LIHAT APA YANG TERJADI PADAMU SEKARANG. AKU SUDAH BILANG PADAMU. JANGAN TERLALU MEMAKSAKAN DIRI. MENGAPA KAMU TIDAK MAU MENDENGAKANKU ? KAU ANGGAP AKU INI APA ? HA ?”,bentakku karena aku sudah dapat memendam kemarahan dan kekhawatiranku padanya.
“Maafkan aku Sewon-i , aku hanya ingin……”
“DIAM!”,tak terasa aku meneteskan air mata. Dan kemudian aku memeluknya sangat erat.
“Maafkan aku Sewon-i, aku hanya ingin membantumu dalam program dietmu. Aku hanya tidak ingin kamu salah memilih program diet seperti yang kamu lakukan dua tahun lalu.”
Dua tahun lalu berat badanku >55kg, dank arena berat badanku >55kg aku tidak dapat memakai pakaian kado pemberian Luhan. Maka dari itu aku melakukan diet ketat demi menrunkan 7kg. Tapi aku malah harus dirawat di rumah sakit karena maag. Dan saat itu Baekhyun untuk pertama kalinya memarahiku.
“Uhuhuhu Baekhyun-a pabo ! Aku tidak sebodoh itu mengulangi kesalahan yang sama. Tapi darmana kau tau semua makanan itu ? Dan urutan memakannyapun kau juga tau ?”, kataku sambil melepaskan pelukanku.