Mohon tunggu...
Uli Elysabet Pardede
Uli Elysabet Pardede Mohon Tunggu... Karyawan Swasta -

Inspirasiku dalam menulis adalah lagu indah, orang yang keren perjuangannya, ketakutanku dan hal-hal remeh-temeh yang mungkin saja bisa dibesarkan atau dipentingkan… Tuing! blog : truepardede.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Cinta yang Mapan

17 Maret 2016   15:11 Diperbarui: 17 Maret 2016   15:44 138
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Berkali-kali dia menghapus air matanya, namun saat itu juga mengucur airmata yang lain. Matanya yang berkaca-kaca tetap menantang layar handphone di depannya, dia masih saja browsing pekerejaan di internet walau dia sednag menangis, dia berjanji dalam hati agar secepatnya mendapatkan pekerjaan yang lebih baik.

Ting! Handphone Dama berbunyi, dia mendapatkan sebuah pesan baru dan ternyata dari Daud, lelaki yang dianggapnya terlalu ceria itu.

“Tama.. Aku suka kamu”

Tama mengernyitkan dahi dan tersenyum sinis. Hatinya ingin berteriak. Dia tertarik, namun masak dia harus berpacaran dengan pria yang hanya berstatus security. Seketika sisi jahat Tama muncul.

“Tuhan… Kamu gimana sich?” Tangis Tama. “Tidak pernah Kau dekatkan aku pada hal-hal yang baik. Selalu saja hal remeh yang Kau dekatkan.” Tangisnya makin menjadi-jadi. “Pekerjaan yang sepele ini, tamat kuliah merantau malah begini, perjalanan yang terlalu rumit ini, dan saat aku tidak minta untuk disukai lelaki, Engkau malah memberikan lelaki yang sama lemahnya dengan aku… Hiks…” Tama mengusap pipinya yang basah dan kemudian langsung mengetik SMS balasan untuk Daud.

“Jangan hubungi aku lagi”

Seminggu setelah SMS itu Daud tidak pernah lagi menghubungi Tama. Awalnya Tama merasa tidak bersalah. Namun, lambat laun dia merasa seperti kehilangan sesuatu yang pernah menjadi kegiatan rutinnya yaitu mengangkat telepon Daud dengan wajah cemberut.

Tama melangkahkan kaki ke Loading dock saat ingin mengirim barang ke outlet di mall tempat Daud bekerja itu. Namun, dia tidak mengendap-endap lagi, malah matanya memperhatikan tiap sudut keberadaan Daud. Tiba-tiba terdengar suara dari belakang Tama…

“Daud… Itu khan perempuan yang kau sukai itu…” Kata seorang teman Daud.

Tama segera menoleh dan ternyata Daud dan temannya sedang berjalan di belakangnya. Daud melengos, tak mau melihat Tama.

“Sudahlah, Lae… Aku ini hanya seorang security…” Katanya pelan. “Mungkin dia pikir security seperti kita ga punya masa depan…Padahalkan lebih baik kehilangan masa muda, daripada kehilangan masa depan.” Kata Daud menarik tangan temannya meninggalkan Tama sendirian. Seketika itu juga Tama merasa bersalah lebih dari puluhan kali dari sebelumnya. Langkahnya gontai sambil mengangkat barang-barangnya sendirian.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun