"Dia jomblo khan?" tanya hantu itu.
"Ellen... Dia ngomong apa dari tadi?l" Tanya Gavin penasaran.
"Uuummm. Dia naksir kamu, dan dia tanya kamu jomblo atau bukan..." Kata Ellen.
"Hah?" Gavin tertegun namun kemudian menjentikkan jemari. "Hantu... Di sebelah mana pun kamu duduk aku gak liat kamu... Aku cuman mau bilang aku.... aku ga jomblo lagi.... Aku ga bakalan jomblo lagi kalo uda berhasil nembak dia... " Gavin menunjukkan Ellen dengan wajah memerah.
"Apaan sich kamu?" Ellen tersipu malu.
Tetapi hantu itu menundukkan kepala dan menitikkan airmata. Wajahnya yang sejak tadi begitumenyeramkan tiba-tiba berubah teduh dan sangat cantik.
"Kamu marah?" Tanya Ellen hati-hati.
"Tidak... Semasa aku hidup, aku punya prinsip tidak akan menjadi orang ketiga... Lagipula kamu dan Gavin sedikit cocok..." Katanya bangkit berdiri dan berjalan keluar.
"Hei! Kemana?" Ellen bengkit berdiri mengejar hantu itu. Gavin dan Widi hanya bisa pasrah karena yang mereka lihat berbicara hanyalah Ellen tanpa lawan bicara.
"Pergi dari kamar ini selamanya..." Kata hantu itu mengusap airmata.
"Bagus, sich... Tapi... hmmm... Apa kamu pernah lihatlelaki hantu penunggu lift di apartement ini?" Tanya Ellen. Hantu itu hanya menggeleng. "Aku tadi melihatnya, dia bilang titip salam padamu... Apa kamu ga mau membuka hati untuk seseorang yang berasal dari duniamu juga? Aku rasa itu lebih baik.."