“Maksudnya?”
“Iya… Dia baca chat aku sama kamu. Dan dia cemburu. Dia pikir kita pacaran…”
“Aduhhh… Makin gak masuk akal deh lama-lama…” Ellen garuk-garuk kepala. “Ya, udah deh… Nanti pulang kerja aku datang deh, tapi bareng Widi…” Ellen menunjuk ke arah Widi yang sedang melahap makanannya. Tetapi pada saat itu juga Darto muncul, cowok yang juga sedang naksir berat pada Ellen.
“Ellen! Nanti malam jadi, khan?” Katanya memotong pembicaraan antara Ellen dan Gavin. Gavin segera mundur teratur dan sadar bahwa tidak akan mungkin Ellen datang ke apartementnya, ternyata dia sudah membuat janji dengan Darto.
“Gavin…” Panggil Ellen, tetapi Gavin tetap berjalan meninggalkan mereka.
***
Gavin terduduk di sofa dan memandang ke sekeliling rumahnya. Salah ternyata dia berharap pada Ellen yang sudah memiliki Darto. Antara perasaan yang takut teramat besar dan patah hati yang lumayan dahsyat sedang berkecamuk di dalam dirinya.
"Hantu... Ellen yang kamu cemburuin kemarin itu gak jadi dateng..." Gavin bicara sendiri seperti orang gila. Tiba-tiba omongan Gavin tadi dibalas dengan suara bantingan di atas meja.
"Waawww!!!" Gavin berlari ketakutan masuk ke kamar dan menutup pintunya.
Tok tok tok... Tiba-tiba terdengar suara ketukan dari pintu depan. Gavin semakin was-was, apa itu ulah hantu perempuan itu atau dia sedang kedatangan tamu dari bangsa manusia juga. Gavin membuka pintu kamar dan mengendap-endap menuju pintu depan, dan Kriiieett!!! Gavin membuka pintu depan dan melihat dua orang wanita berdiri manis.
"Hallo..." Ellen melambaikan tangan. Dan tanpa dipersilahkan sudah masuk ke dalam bersama dengan Widi.