Apakah para ilmuwan perlu menertibkan peta ilmu pengetahuan dan membuat batasan ilmiah mana obyek sains yang bisa dijelaskan secara sains dan mana yang bukan obyek sains ?
Sebenarnya kalau mau men teori kan (membuat penjelasan teoritis) bahwa "semua kerjaan otak" itu sih sah sah saja,bergantung orang mau melihat dari sudut pandang mana.Cuma dalam hal ini perlu kebijaksanaan karena mesti di ingat bahwa soal manusia itu sangat kompleks apalagi menyangkut soal kejiwaannya jangan sampai dalam hal ini ada yang berkeinginan melakukan semacam monopoli penjelasan seolah harus melulu berdasar sains atau penjelasan teoritis ala sains,Terus yang tidak pake narasi sains disalahkan,Mengapa ?
Karena manusia itu bukan obyek sains dan tak akan bisa full jadi obyek sains  seperti benda benda mati ata materi lain yang bisa dijelaskan dengan kualitas penjelasan yang bahkan bisa serba pasti dan terukur berdasar konstruksi hukum fisika
Sampai saat ini tak ada yang bisa menjelaskan psikologi manusia full secara sains dengan full memakai metode empiris,Itu sudah cukup sebagai bukti bahwa manusia bukanlah full obyek sains
Maka kalau maksa manusia full mesti dijelaskan secara metode empiris dan menolak metode lain atau penjelasan lain diluar sains maka itu sebenarnya sama dengan beresiko menjatuhkan sains pada pseudosains karena penjelasan tentang jiwa manusia ala sains akan banyak absurdnya alias tidak bisa serba terukur sebagaimana ketika sains mengelola obyek material
Itu sebab penjelasan saintifik tentang jiwa-pikiran manusia itu kebanyakan model penjelasannya bersifat teoritis-bukan empirik karena bukan hasil pengamatan inderawi-empiris.Beda dengan ilmu biologi atau kedokteran penjelasannya bisa empiris-terukur secara empiris karena berdasar pengamatan empiris.Tapi kan manusia bukan hanya tubuh tapi juga jiwa,ini yang membuat manusia tak bisa full menjadi obyek sains
Siapa yang bisa "mematerial kan" jiwa ?
Saitis paling botak mana yang bisa menjelaskan manusia full dengan model penjelasan empiris ? ..Apakah dengan mengamati material otak nya lalu bisa klaim juga bisa mengetahui seluruh isi jiwa nya ? Bullshit ...
Isi jiwa manusia tak cukup bisa diamati bahkan dengan mengetahui fungsi dri seluruh bagian sarafnya, KARENA lalu lintas pikiran apa yang sedang berjalan menggunakan infrastruktr saraf itu tidak akan bisa dibaca oleh alat teknologi maupun ilmu neurosains se hebat apapun
Maka itulah tentang manusia itu tak cukup dijelaskan oleh cara saintifik,kecuali bagian tubuh materialnya saya faham itu bisa full bagian sains,Kalau bagian jiwa-alam pikiran nya maka baik ilmu psikologi maupun agama sejak zaman dulu sudah biasa ikut memberi penjelasan
Dan tak boleh arogan seolah hanya penjelasan sains yang valid, termutakhir,ilmiah dll ...(Terus penjelasan dari arah lain ditolak ?) Itumah cuma ambisi materialist ilmiah yang ambisi ingin menjelaskan seluruh apa yang ada dalam realitas full secara material termasuk manusia !
OTAK "PEMAIN TUNGGAL" ?