Mohon tunggu...
Ujang Ti Bandung
Ujang Ti Bandung Mohon Tunggu... Wiraswasta - Kompasioner sejak 2012

Mencoba membingkai realitas dengan bingkai sudut pandang menyeluruh

Selanjutnya

Tutup

Filsafat Pilihan

Sains bicara psikologi,berpotensi pseudosains ?

7 Januari 2025   22:01 Diperbarui: 7 Januari 2025   22:01 43
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sekarang ada cara pandang-filosofi- ideologi materialisme ilmiah yang ingin memposisikan pikiran sebagai materi atau produk materi SAMA DENGAN BAHAN YANG MEMBENTUK RAGA,Terus melenyapkan adanya otonomi jiwa-pikiran atas raga

Pertanyaannya ;
Bila jiwa tidak punya otonomi atas raga lalu bagaimana jiwa kita bisa mengendalikan semua apa yang dirasa oleh raga ?

Maka coba kita pake yang namanya logika dan pengalaman real sebagai manusia. Maka itu saya mati matian melawan cara pandang materialisme ilmiah yang saat ini makin mewabah  merasuk kedalam alam pikiran banyak orang dan membuat statement statement yang tidak logis dan tidak sesuai dengan kenyataan termasuk ketika bicara psikologi manusia

.........
Artikel ke 4

MENGAPA (KEINGINAN) TUBUH DAN PIKIRAN BISA BERLAWANAN ?

Pernahkah anda mengalami melakukan suatu perbuatan yang anda sadari sebagai kejahatan atau dosa atau kesalahan dan batin atau hati nurani anda merasa tersiksa padahal dosa atau kesalahan itu misal membuat anda merasakan kenikmatan secara tubuh atau secara syahwat atau secara nafsu memberi efek kesenangan ?

Orang yang memiliki hati nurani yang hidup memang biasanya mudah merasa besalah bila melakukan suatu perbuatan yang salah walau misal secara materi justru memberi keuntungan. Sebaliknya yang nurani nya mati perasaan perasaan besalah itu sulit hadir bahkan ia bisa senang misal bila telah menyakiti orang lain atau melakukan kejahatan yang menguntungkan nya secara materi atau memberinya kepuasan nafsu

Kalaulah manusia hanya organisasi-mekanisme  material tubuh maka seharusnya perasaan perasaan bersalah itu tidak akan ada.Mengapa bisa terjadi konfrontasi- pertentangan-peperangan dalam diri manusia misal antara keinginan biologis tubuh dengan iman atau antara keinginan nafsu dengan suara hati nurani ?

Mengapa bentuk pertentangan itu tidak bisa terjadi dalam diri robot AI padahal katanya ia dibuat sebagai tiruan manusia. Kalau sang robot di stel melakukan pembunuhan apakah misal akan ada efek penyesalan dalam dirinya ?

Inilah salah satu mysteri terbesar manusia yang mesti di dalami,untuk membuktikan bahwa manusia bukanlah makhluk yang keseluruhannya terdiri dari unsur material dan digerakkan full secara hukum fisika-secara mekanisme material

Andai-kalau manusia adalah full makhluk material-terdiri dari hanya materi atau produk material atau pancaran material atau seluruh perilaku dan ide-pemikiran- hasrat dan kehendak nya lahir dari proses material maka yang menggerakkan manusia mekanisme nya akan sama dengan yang menggerakkan robot AI yaitu mekanisme-hukum material-hukum dunia fisika, tanpa ada pertentangan tubuh-pikiran atau sampai pertarungan atau pergumulan alam batiniah

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun