Mohon tunggu...
Ucok Hsb
Ucok Hsb Mohon Tunggu... -

Anak SUMUT cinta tanah air dan bangsa

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Sumut di Warung Kopi

8 Januari 2016   20:16 Diperbarui: 3 Agustus 2016   01:14 272
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

“Realistis saja, hingga saat ini kita masih miskin, ditambah MEA yang sedang kita hadapi. Coba keluarkan isi di tas adek semua. Apa isinya? Darimana asalnya? Minimal made in china kan? Bagaimana kita mau menghadapi MEA. Yang ada kita akan hanya akan menambah kekayaan negeri tetangga. Produk asli dari kita haruslah dijadikan tren pasar, bukan produk asing yang hanya meningkatkan pendapat produsennya,” jelasnya.

Banyak sekali produk yang kita gunakan hingga kita tak sadar produk asli kita sangat membutuhkan bantuan dan dorongan. Dengan produk asli kita juga akan meningkatkan perekonomian kita juga.

“Tapi produk kita kalah kualitas dengan produk luar.”

“Kata siapa? Sudah pernah kau gunakan?”

“Sudah”

“Itu karena pengembangan kualitas masih belum dimaksimalkan”

“Lantas bagaimana? Siapa yang salah sekarang?”

“Hahaha, sebelum mencari siapa yang salah sekarang coba kita masing-masing berkaca”

“Apa yang sudah kita perbuat untuk daerah kita?”

“Percuma jika yang kita lakukan jika kita hanya berdemo. Itu juga berdemo harus dibayar dulu dan lebih banyak yang karena bayaran bukan karena inisiatif mengikuti isu tersebut”

“Zaman sudah berbeda, sifat individualis kita meningkat seiiring dengan teknologi yang memudahkan kita melakukan apapun dengan sendiri”

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun