“Bang Ance, memang menurut abang siapa yang seharusnya bergerak sekarang. Pemerintah bisa disimpulkan sudah tidak memiliki kekuatan karena minimnya kepercayaan,” Tanya ku sambil menghisap rokok.
Setelah menyeruput kopi dia menjawab dengan santai, “Kau lihat waria dipinggir jalan itu, dia lah penggerak sebenarnya”.
Kami semua disitu bingung. Seketika aku memperhatikan Novi yang sedang minum tetiba focus dan dengan muka penuh kaget bertanya, “maksudnya abang?”.
“kok kalian belum bisa melihat? Coba perhatikan apa yang dia lakukan. Mereka mencari nafkah hingga menjual harga diri mereka tersebut untuk hidupnya. Seharusnya mereka dirangkul oleh pemerintah, secara langsung maupun tidak langsung mereka memberikan dinamika disini,” ujarnya.
Kami pun masih bingung, seseorang disebelahku menggarukkan kepalanya dan memberanikan bertanya, “Abang, aku masih belum mengerti bang.” Ucapnya.
“Waria itu masyarakat Sumatera Utara juga, jangan karena mereka berbeda dengan kita mereka tidak dianggap!” ucapnya dengan sedikit penekanan di akhir kalimatnya.
“Entah berasal dari suku apa, bagaimana jenis dan bentuknya, dimanapun keberadaannya, warga sumut tetep warga sumut. Itu yang sering kita lupakan,” tegasnya. Angin yang berhembus pun seketika terdengar menandakan kami merenung dengan kata-katanya.
Kita melupakan hal kecil seperti itu. Kita adalah Warga Sumut tak peduli kota mana, marga apa itulah yang seharusnya menyatukan kita.
“Tanah air ini telah dijajah, pihak asing sudah masuk ke daerah-daerah untuk melucuti sumberdaya kita,” ucapnya dengan nada yang agak keras menegaskan kepada kita apa yang telah terjadi sebenarnya tanpa kita sadari.
“Jangan sampai harga diri kita sebagai warga sumut juga hilang, jangan sampai gembel-gembel yang berada di pinggir jalan kehilangan itu. Kita boleh nikmati berbagai music dan kebudayaan dari efek globalisasi ini, tapi kita harus ingat dan tahu juga itu Cuma hiburan. Kita tidak boleh lupa akar budaya kita sendiri sebagai warga sumut.”
Efek globalisasi dari barat menimbulkan berbagai efek, dari positif kita menikmati teknologinya hingga negatifnya budaya mereka yang terkenal dengan kebebasan berekspresinya tanpa mengenal adat istiadat di lingkungannya.