"Ada apa Cad? Ada masalah?"
"Ko sendirian di sini?"
"Ya sendirian. Bereskan naskah adalah meniti jalan sunyi, Cad. Hehehe."
"Tidak ada anak-anak yang datang? Maap e."Â
"Tidak juga. Tadi ada Liza, katanya anak magang. Ko tra cerita tu. Sembunyi aset juga e," sindir Azel, "eh, Liza ternyata pintar juga bikin keladi tumbuk." Â
"Liza? Liza yang rambutnya keriting sebahu?" Ricard kaget. "Memangnya ada berapa Liza di sini?" kejar Azel.
"Dia sudah resign 2 bulan yang lalu. Liza memang sering sakit-sakitan setahun terakhir," kenang Ricard. "Liza yang mengusulkan ko diajak."Â
Liza ternyata sepenting itu di balik semua proses ini. Azel merasa tersanjung tapi setengah bersalah "Liza boleh kenal saya dari mana?"
"Dia memang bergaul dengan komunitas blogger. Liza yang ngotot agar ko saja yang diajak." Terang Ricard. Agak lirih.
"Ada nomor WA-nya ka, Cad? Saya harus bilang banyak terima kasih."
Icad tak menjawab Azel. "Liza meninggal subuh tadi, Zel"