Mohon tunggu...
S Aji
S Aji Mohon Tunggu... Lainnya - Story Collector

- dalam ringkas ingatan, tulisan tumbuh mengabadikan -

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Keladi Tumbuk Terakhir

12 November 2022   22:36 Diperbarui: 12 November 2022   22:56 967
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Keladi Tumbuk | Foto: S Aji

Azel seringkali risih diperlakukan begitu tapi, "Sudah begini aturannya, kak." Terang Nancy pada kesempatan pertama.

Siang yang gerah itu, Azel makan lalapan dengan pikiran yang stagnan. Paragraf-paragraf yang digarapnya masih rumpamg dimana-mana. Azel telah melihat benang merah tapi selalu tak mudah menyusunnya dalam narasi yang utuh. 

Azal melewati makan siang dengan kalimat-kalimat yang patah di kepala.

Di masa Perang Pasifik, Jepang pernah membangun hunian di sini. Jepang ingin mengawasi pergerakan Sekutu.

***

Sabtu, pukul 6 pagi. Azel menyelesaikan 4 kilometer di sekitar Universitas Papua. Dengan begini, badannya mungkin bisa lebih segar. Pikirannya kembali bisa melepaskan diri dari penjara stagnasi. Deadline-nya tak lama lagi.

"Pagi, Bang. Yang lain belum datang?" 

Azel menolehkan pandang ke pintu. "Pagi juga. Eh, belum ada. Bukannya Sabtu tra ma..?" Kalimat tanya yang tak Azel teruskan. Sesungguhnya ia bingung. Jangan-jangan yang datang adalah staf yayasan yang belum pernah dijumpainya. Tapi ini bukan hari kerja. 

"Bang Azel, ya. Saya Liza. Anak magang di sini."

"Oh. Sori, hehehe." Azel cuma bisa nyengir. Bagaimana menghadapi seseorang, di sebuah pagi, yang mengetahui namamu tapi sembari mengenalkan siapa dirinya? Seorang perempuan muda dengan rambut keriting sebahu yang masih basah. Ceria. 

Situs hunian peninggalan Jepan yang dijaga seorang Jerman...

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun