Mohon tunggu...
S Aji
S Aji Mohon Tunggu... Lainnya - Story Collector

- dalam ringkas ingatan, tulisan tumbuh mengabadikan -

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Pengabdian Cinta Emon

4 September 2016   18:40 Diperbarui: 4 September 2016   19:14 37
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Mika mengambilnya. Membacanya pelan sekali:

Aku ingin mencintaimu dengan sederhana
Dengan kata yang tak sempat diucapkan kayu kepada api yang menjadikannya abu
Aku ingin mencintaimu dengan sederhana
Dengan isyarat yang tak sempat disampaikan awan kepada hujan yang menjadikannya tiada

Emon yang kelelahan tertidur bersama puisi Sapardi. Emon ingin berhenti menyanyikan lagu Iwan Fals kepada Mika. Ia ingin membaca puisi, agar tak garing, demi tidak dibilang kaku. Demi istri yang dimenangkannya lewat sayembara celaka. Walau seribu lelah merenggut tubuh kurusnya.

Mika mendadak diserang rasa haru yang bersalah. Ia telah membuat Emon seperti robot yang bekerja dua puluh empat jam. 

Ia memeluk kepala Emon. Memindahkan nyenyak wajah tirus lelah ke bahunya. Diciumnya rambut yang mulai panjang itu. 

Mata Mika basah.

*** 

*). Maaf, seri Emon dan Mika masih berlanjut. Demi imajinasi dan gairah menulis, diputuskan seri ini belum tamat.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun